Pulangnya ABG Wonogiri Usai Setahun Hilang-Disayembarakan Rp 5 Juta

Round-Up

Pulangnya ABG Wonogiri Usai Setahun Hilang-Disayembarakan Rp 5 Juta

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 02 Apr 2022 18:33 WIB
Remaja asal Wonogiri, Meyda Tiara Kusuma Wardani yang hilang tiga hari, Rabu (19/5/2021).
Remaja asal Wonogiri, Meyda Tiara Kusuma Wardani yang sempat hilang kini sudah ditemukan. (Foto: dok keluarga/Zainal)
Solo -

Remaja asal Wonogiri, Meyda Tiara Kusuma Wardani (16), tiba-tiba menghilang dari rumahnya, Mei 2021. Berbagai upaya dilakukan oleh pihak keluarga untuk mencari keberadaan gadis ini namun tak membuahkan hasil.

Keluarga bahkan sempat membuat sayembara berhadiah Rp 5 juta bagi siapa saja yang berhasil menemukan gadis berparas ayu ini. Namun hampir setahun usai pergi dari rumah, belum ada petunjuk mengenai keberadaan Meyda.

Kabar bahagia itu datang, Jumat (1/4) lalu. Meyda ditemukan di Klaten. Gadis itu dalam kondisi sehat saat pihak keluarga menjemputnya. Begini fakta-fakta seputar pulangnya Meyda ke pelukan keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemukan di Klaten

ABG bernama Meyda Tiara Kusuma Wardani (16) itu merupakan warga Dusun Wates, Desa Jatinom, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri. Ia dinyatakan hilang dari rumahnya sejak 16 Mei 2021.

"Alhamdulillah, sudah ketemu kemarin malam, Kamis (31/3/2022). Tapi sampai rumah baru tadi pagi sekitar pukul 04.00 WIB," kata ayah Meyda, Gatot Subroto, saat dihubungi detikJateng, Jumat (1/4).

ADVERTISEMENT

Gatot tidak mengetahui secara pasti siapa yang menemukan putrinya. Namun, dia mendapat kabar bahwa putrinya ditemukan dari anggota polisi Klaten. Kemudian Meyda dijemput oleh anggota Polsek Sidoharjo dan diantarkan ke rumah.

"Alhamdulillah pulang dalam kondisi sehat. Nggak tau dari mana sebelumnya sebelum ditemukan di Klaten. Ke Bandung atau kemana saya juga tidak tahu," ungkap dia.

Haru ibunda bertemu si buah hati

Ibunda Meyda, Dian Dewiyanti, mengaku lega saat anaknya ditemukan. Bahkan ia sampai menangis dan teriak-teriak hingga membangunkan tetangganya.

Awalnya ia tidak percaya jika anaknya sudah ditemukan oleh polisi di Klaten. Ia lantas meminta untuk melakukan panggilan video kepada polisi yang menghubunginya.

"Saya menunggu di rumah sama bapak. Saat Meyda sampai, saya menangis, saya peluk, karena hampir satu tahun tidak bertemu. Anak saya juga langsung memeluk kami," ujar dia.

Saat kali pertama bertemu, kata dia, Meyda meminta maaf kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua tidak memarahi saat Meyda pulang. Kedua orang tuanya belum menanyakan secara rinci kemana Meyda pergi.

"Sekarang aktivitasnya cuma istirahat di rumah. Ngobrol-ngobrol sudah biasa. Ini baru di rumah neneknya, katanya kangen," kata Dian.

Ditemukan di SPBU Klaten

Meyda ditemukan oleh warga Klaten, Ardian Budi Prasetyo (32). Ardian menemukan Meyda dalam kondisi kebingungan di salah satu SPBU di Klaten

"Saya kan dari Prambanan tanggal 31 Maret (Kamis) malam sekitar jam 22.00 WIB. Saya beli BBM di SPBU Jonggrangan tapi ke toilet lihat anak perempuan di lokasi," tutur Ardian kepada detikJateng, Sabtu (2/4).

Ardian mengaku mulanya tidak curiga dengan keberadaan Meyda. Namun setelah keluar toilet ternyata gadis itu masih di lokasi dengan membawa koper sehingga dia kira sedang menunggu bus.

"Tak tanya mau ke mana, katanya mau pulang tapi ongkos habis," sambung warga Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom ini.

Ardian menyebut saat ditanya lebih lanjut gadis ABG itu justru menangis dan matanya berkaca-kaca. Kepada Ardian, gadis ABG itu mengaku ingin pulang ke Wonogiri.

"Saya tanya mau pulang ke Wonogiri. Saya tanya nomor telepon orang tuanya, maksud saya mau saya mau telepon orang tuanya," imbuh Ardian.

Meyda kala itu menangis karena takut pulang dan dimarahi ayahnya. Saat ditanya lebih lanjut, Meyda mengaku telah kabur dari rumah.

Diantar ke pos polisi

"Lalu saya tanya mau ndak saya tolong, lalu saya antar ke pos polisi Masjid Agung Al-Aqsa," ujar Ardian, yang juga wakil ketua paguyuban sopir truk Indonesia (PSTI) ini.

Di pos polisi, terang Ardian, Meyda yang kabur 11 bulan itu masih menangis saat dinasehati polisi. Setelah itu polisi menghubungi orang tuanya lewat video call.

"Bisa menelepon orang tuanya dan divideo call. Lalu saya pulang tapi sebelumnya sudah saya titipkan pada pak polisi," terang Ardian.

Tolak hadiah sayembara

"Saya baru kemarin tahu kalau disayembarakan Rp 5 juta. Tapi ya ndak usahlah, wong saya juga cuma kebetulan ketemu," ujar penemu Meyda, Ardian Budi Prasetyo (32) pada detikJateng, Sabtu (2/4).

Ardian mengatakan dia tidak sengaja menemukan gadis ABG yang hilang itu dan bukan mencari. Dia pun mengaku tidak ada pamrih apapun ketika menolong gadis ABG itu.

"Saya menolong juga tanpa pamrih. Sudah, uangnya biar buat orang tuanya saja," terang Ardian.

Warga Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom ini mengaku langsung pulang setelah menitipkan Meyda ke polisi. Dia pun belum tahu jika yang bersangkutan sudah viral dilaporkan hilang.

"Waktu di pos polisi saya selfie, lalu buat story. Ya sekadar buat story saja dan tak tulisi keterangan nemu bocah hilang gitu," lanjut Ardian.

Ternyata, kata Ardian, story di akun medsosnya itu dikomentari banyak orang. Salah satunya komentar temannya yang menyatakan Meyda itu anak yang diberitakan hilang asal Wonogiri.

"Teman saya komentar katanya itu anak yang hilang dari Wonogiri. Saya baru tahu kalau itu anak yang diberitakan hilang, ya gitu saja dan tidak tahu kalau disayembarakan," ucap Ardian.




(aku/aku)


Hide Ads