Teror bom palsu terjadi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022). Teror tersebut tepat pada hari pembukaan acara Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 Indonesia di Hotel Alila, Solo.
Berikut ini fakta-fakta terkait teror bom palsu di Jalan Arifin, Solo, tersebut:
1. Lokasi penemuan
Polisi menerima laporan adanya benda mencurigakan berjarak sekitar 50 meter utara Denpom IV/4 Surakarta dan tepat di samping selatan kompleks sekolah Marsudirini. Lokasi juga tak jauh dari Gereja Katolik Santo Antonius yang berjarak sekitar 100 meter dan Balai Kota Solo yang berjarak sekitar 150 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada laporan masyarakat bungkusan benda dianggap mencurigakan," ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy kepada detikJateng, Rabu (30/3).
2. Ditemukan warga pagi hari
Benda mencurigakan itu pertama kali dilihat oleh warga bernama Boniyem (56). Dia mengaku melihat bungkusan misterius itu di trotoar sekitar pukul 05.30 WIB.
"Pagi saya jalan-jalan lalu melihat bungkusan itu, tapi tidak tahu isinya saya pikir itu sampah," terang Boni ditemui wartawan di lokasi penemuan, Solo, Rabu (30/3).
Boni yang mengaku penasaran itu lalu mencoba membuka sedikit isi bungkusan itu menggunakan kakinya. Dia lalu melapor ke tukang sampah yang sedang ada di lokasi.
"Saya coba buka (sedikit) menggunakan kaki, kelihatan seperti botol minuman mineral ada isinya agak kekuning-kuningan," ujar dia.
Tetapi lantaran takut terjadi hal yang tidak diinginkan, benda misterius itu lalu dilaporkan ke kantor Denpom.
"Tadi Pak e sampah yang laporan, kalau ada barang mencurigakan," terang dia.
Temuan itu lalu diteruskan ke kepolisian, dan Gegana turun untuk melakukan pengamanan. Saat petugas datang ke lokasi, warga pun dilarang untuk mendekat.
"Setelah petugas datang warga tidak boleh mendekat," ceritanya.
3. Jalan ditutup
Jalan Arifin yang merupakan lokasi penemuan benda mencurigakan itu sempat ditutup hingga lebih dari satu jam. Jalan ditutup mulai sekitar pukul 07.00 WIB. Penutupan jalan dilakukan dari arah Balai Kota Solo hingga Radio PTPN.
Seorang pegawai toko di seberang lokasi penemuan, Agni, mengaku tidak diperbolehkan melintas selama proses pengamanan.
"Tadi berangkat kerja nggak bisa masuk dari (Radio) PTPN itu. Ada banyak polisi di sini," kata Agni kepada detikJateng, Rabu (30/3).
Setelah benda mencurigakan itu dibawa polisi, jalan kembali dibuka sekitar pukul 08.15 WIB.
"Jam 08.15 WIB baru boleh masuk," ujarnya.
4. Dipastikan bukan bom
Polisi memastikan benda mencurigakan di trotoar Jalan Arifin dekat Depom IV/4 Surakarta yang tak jauh dari Gereja Santo Antonius Solo bukan bom. Benda mencurigakan tersebut sudah diamankan tim Gegana Polri.
"Isinya, ya pokoknya bukan bom lah, dan clear semua aman sudah dievakuasi," terang Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada detikJateng, Rabu (30/3).
Ade Safri menyebut benda mencurigakan itu ditemukan dua warga yang sedang berjalan-jalan di sekitar lokasi.
"Intinya sekira pukul 06.00 WIB ada dua warga saat jalan di trotoar di depan rumah warga melihat tas belanjaan. Barang tersebut hanya barang biasa yang dibungkus menggunakan tas belanjaan sehingga dianggap mencurigakan dan dilaporkan," terangnya.
Karena dianggap mencurigakan, temuan itu lalu dilaporkan ke Denpom IV/4 Surakarta yang kemudian diteruskan ke polisi. Tim Gegana pun langsung meluncur ke lokasi.
"Warga itu selanjutnya melaporkan ke petugas piket Denpom, Denpom diteruskan ke polisi dan kemudian ke Gegana," paparnya.
5. Isi benda mencurigakan
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy menyebut benda mencurigakan itu berupa tas belanja berwarna biru dengan motif bunga. Isinya terdiri beberapa pipa kecil dan jam mainan.
Polda Jateng mengirimkan foto benda tersebut. Dari foto tersebut, benda itu terdiri dari enam pipa berwarna merah dengan penutup plastik dan benda tampak seperti timer digital berkabel. Selain itu tampak ada sisa selotip berwarna hitam.
Iqbal juga menambahkan benda yang disertakan bersama enam pipa dan rangkaian kabel bukan merupakan timer, melainkan jam mainan.
"Jam mainan," lanjut Iqbal.
Polisi pun memastikan benda mencurigakan di Jalan Arifin, Solo, itu bukan bom.
"Sudah dilaksanakan analisa dan evaluasi ternyata benda tersebut bukan handak (bahan peledak) tapi semen," terang Iqbal.
6. Pelaku diburu
Temuan benda mencurigakan dekat Denpom IV/4 Surakarta itu membuat geger hingga Gegana sempat diterjunkan. Kini polisi memburu pelaku yang meletakkan bungkusan tersebut.
"Polresta akan menyelidiki siapa (pelakunya) dan juga motivasi yang meletakkan tas belanja tersebut," kata Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak, Rabu (30/3).
Ade memastikan benda-benda dalam tas itu bukan bom.
"Setelah dievakuasi itu bukan bom, itu hanya orang iseng saja," lanjut dia.
7. Gibran angkat bicara terkait TIIWG G20
Benda mencurigakan ditemukan di dekat Denpom IV/4 Surakarta tepat pada hari pembukaan acara Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 Indonesia di Hotel Alila, Solo.
Meski demikian, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan pertemuan internasional itu tetap berjalan lancar.
"Tetep on schedule (acara G20)," kata Gibran saat ditemui di lokasi pelaksanaan TIIWG G20, Hotel Alila, Rabu (30/3).
Gibran juga mengimbau warga agar tidak perlu takut. Menurutnya, kepolisian sudah melakukan pengamanan. Benda mencurigakan itu akhirnya diketahui bukan bom.
"Nggak usah takut, tenang aja. Pasti (ada peningkatan pengamanan). Sama Pak Kapolres ya. Semua lancar kok," ujarnya.
(rih/rih)