.webp)
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akan kembali menggelar ibadah tarawih berjamaah tahun ini. Ibadah kali ini juga akan berbeda dengan dua tahun sebelumnya di masa pandemi COVID-19.
Kabag Humas MAJT Beni Arif Hidayat menyebut pihaknya akan kembali melanjutkan ciri khas ibadah tarawih seperti saat sebelum pandemi.
"Untuk khasnya di Masjid Agung Jawa Tengah ini satu malam, satu juz, dengan 20 rakaat, dan di rakaat ke delapan kita ada jeda untuk pembacaan asmaul husna," ujar Beni saat ditemui di ruang kerjanya di Jalan Gajah Raya, Gayamsari, Kota Semarang, Senin (28/3/2022).
Beni menyebut tradisi tarawih seperti itu tak bisa ditemukan dua tahun belakang di Masjid Agung Jateng. Pihaknya memilih mempercepat salat tarawih demi mengurangi risiko penyebaran COVID-19.
"Kalau tahun lalu kita laksanakan salat tarawih dengan waktu durasi pendek. Kita kembalikan lagi ke tradisi semula," jelasnya.
Meski begitu, Beni meyakinkan bahwa pihaknya akan tetap menjalankan protokol kesehatan. Termasuk dengan menjaga jarak saf salat dan mewajibkan membawa sajadah.
"Jaga jarak, memakai masker, dan memakai sajadah sendiri atau peralatan ibadah sendiri itu jadi acuan dari kami untuk saat ini," ujarnya.
Soal protokol kesehatan, tak akan ada banyak perbedaan dari tahun sebelumnya. Pengecekan suhu dan penggunaan hand sanitizer.
Protokol kesehatan, juga akan dilakukan di setiap agenda Ramadan yang dilaksanakan di Masjid Agung Jateng.
"Kita ada kajian rutin subuh, kemudian kajian kitab di bakda zuhur, kajian interaktif di radio dan TV itu di bakda Asar dan kajian jelang berbuka setelah pembagian takjil dan makanan berbuka," jelas Beni.
Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi terkait protokol kesehatan ini melalui berbagai media yang dimiliki Masjid Agung Jateng. Terutama melalui media sosial dan elektronik.
(mbr/ahr)
