Jorok! Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan Mertoyudan Magelang

Jorok! Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan Mertoyudan Magelang

Eko Susanto - detikJateng
Senin, 28 Mar 2022 20:35 WIB
Tumpukan sampah di pinggir jalan masuk Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/3/2022).
Tumpukan sampah di pinggir jalan masuk Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/3/2022). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Kab Magelang -

Tumpukan sampah terlihat di pinggir jalan penghubung Kecamatan Mungkid-Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ironisnya, tumpukan sampah ini berjarak hanya sekitar 100 meter dari tempat pembuangan akhir (TPA) Pasuruhan.

Berdasarkan pantauan detikJateng, tumpukan sampah tersebut berada persis di pinggir jalan masuk wilayah Kecamatan Mertoyudan. Tumpukan sampah tersebut diduga berasal dari sampah rumah tangga.

Sampah yang mayoritas dibungkus dalam plastik itu diduga dibuang orang yang tidak bertanggungjawab. Kebetulan lokasi tersebut relatif sepi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang warga sekitar, Siti Nuryatun mengatakan, lahannya dulu juga sempat dijadikan tempat membuang sampah. Sementara lahan yang saat ini digunakan untuk membuang sampah, bukan dimilik warga lokal.

"Kalau ini lahan bukan milik orang sini. Dulu lahan milik saya juga ada (sampah), terus saya bersihkan diambil orang TPA," ujar Siti saat ditemui di lokasi, Senin (28/3/2022).

Warga lainnya, Tarsudi mengatakan, warga setempat tidak setuju dengan adanya sampah yang menumpuk itu. Dirinya menduga, sampah-sampah itu dibuang oleh warga yang melintas.

ADVERTISEMENT

"Kebanyakan sampah rumah tangga. Kalau warga sini tidak buang di jalan, tapi di TPA Pasuruhan yang jaraknya cuma sekitar 100 meter dari sini," ujarnya.

Dimintai tanggapan terkait pembuangan sampah sembarangan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Sarifudin mengaku belum mendapatkan laporan. Dirinya akan segera melakukan pengecekan terkait tumpukan sampah ini.

"Mestinya masyarakat ikut mengawasi ketika ada orang membuang sampah sembarangan, masyarakat ikut mengawasi, melarang dan sebagainya. Kalau yang ngawasi dari LH semua ya, personil juga sangat terbatas," ujarnya.




(aku/ahr)


Hide Ads