Truk-Bus Tetap Lewat Alternatif Jalur Pantura Meski Dilarang, Ini Risikonya

Truk-Bus Tetap Lewat Alternatif Jalur Pantura Meski Dilarang, Ini Risikonya

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 24 Mar 2022 14:59 WIB
Kondisi jalur alternatif Jakenan menuju Batangan-Rembang, Kamis (24/3/2022).
Kondisi jalur alternatif Jakenan menuju Batangan-Rembang, Kamis (24/3/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati -

Meski dilarang, masih ada kendaraan berat yang melintasi jalur alternatif di Kecamatan Jakenan, Pati, karena dampak macetnya Jalur Pantura di ruas Kecamatan Juwana. Begini penjelasan Pemkab Pati terkait larangan bus dan truk lewat alternatif jalur Pantura.

Plt Kepala Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan (BPSPP) Wilayah 2 Dishub Provinsi Jawa Tengah, Priyo Hadi, mengatakan petugas sudah memasang rambu larangan kendaraan berat lewat jalur alternatif.

"Karena kondisi jalur alternatif itu menumpuk. Ada truk besar, bus besar, yang masuk ke jalur alternatif Pati-Rembang," kata Priyo kepada detikJateng di lokasi, Kamis (24/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Priyo berujar ada empat personel dari Dishub Kabupaten Pati yang berjaga di persimpangan-persimpangan jalan untuk mencegah kendaraan berat masuk ke jalan kabupaten. Menurut dia, jalur alternatif tidak seharusnya dilewati kendaraan berat.

"Ruas jalannya sangat sempit atau terbatas. Kalau (kendaraan) papasan itu akan merusak bahu jalan, karena jalan kabupaten ruasnya hanya enam meter maksimal," terang Priyo.

ADVERTISEMENT

"Jadi (kalau kendaraan berat lewat) akan mengganggu kiri kanan bahu jalan itu. Dengan adanya cekungan ini mengakibatkan beberapa kendaraan mogok bahkan tidak bisa jalan karena terbentur kerusakan jalan berlubang," lanjut dia.

Kondisi jalur alternatif Jakenan menuju Batangan-Rembang, Kamis (24/3/2022).Kondisi jalur alternatif Jakenan menuju Batangan-Rembang, Kamis (24/3/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)

Pantauan detikJateng di lokasi siang ini kondisi jalur alternatif di Kecamatan Jakenan terpantau padat merayap. Mobil pribadi dan sepeda motor berjalan pelan karena kondisi jalan berlubang.

Kerusakan jalan terparah ada di Desa Glonggong dan Sembaturagung, Jakenan. Banyak lubang digenangi air sisa hujan yang membahayakan pengendara motor.

Salah seorang warga Desa Glonggong, Cakli (40), mengatakan kerusakan jalur alternatif itu diperparah oleh banyaknya kendaraan yang melintas karena Jalur Pantura Pati-Rembang macet.

"Tambah macet, jalannya tambah rusak," kata Cakli di lokasi, hari ini.

Hal yang sama disampaikan warga bernama Manggiyargo (63). Menurutnya, jalur alternatif di Desa Glonggong sudah rusak sejak dua bulan lalu. Sebab, jalan itu sering dilanda banjir, mengingat posisinya bersebelahan dengan sungai desa setempat.

"Bus masih ada yang melintas, truk besar juga. Kemarin banyak (kendaraan berat) yang melintas sini. Kalau sore jam 4 macet parah," kata warga Desa Glonggong, Jakenan, itu.




(dil/sip)


Hide Ads