Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Kota Tegal, hari ini. Aksi ini berujung ricuh akibat adanya aksi baku hantam antara peserta aksi dengan sekelompok orang tak dikenal.
Salah seorang koordinator aksi demo, Edy Kurniawan Fitrianto mengatakan peserta demo sebagian besar merupakan pedagang kaki lima, pemilik toko dan beberapa elemen masyarakat. Massa yang menamakan dirinya Gerakan Tegal Bersatu ini berdemo untuk menolak segala kebijakan Pemkot Tegal yang dianggap menyengsarakan masyarakat.
Kebijakan tersebut, lanjut Edy, di antaranya adalah penutupan kawasan Alun-alun dan Taman Pancasila. Kemudian mereka juga memprotes pemadaman lampu PJU, penggusuran PKL Alun-alun, Taman Pancasila dan Taman Poci.
"Kami memprotes kebijakan Pemkot Tegal. Salah satunya dijadikannya kawasan Alun-alun menjadi kawasan wisata bertentangan dengan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Kemudian soal nasib para PKL yang digusur sampai saat ini juga tidak jelas," ungkap Edy.
Hal senada disampaikan koordinator aksi lainnya, Fauzan Jamal. Dia menyebut proyek revitalisasi kawasan Jalan Ahmad Yani menjadi city walk berdampak luas kepada masyarakat.
Menurutnya, Jalan Ahmad Yani yang semula luas diubah semakin sempit dan kerap menimbulkan kepadatan. PKL yang berada di sana hanya direlokasi seadanya, serta tidak bisa kembali berjualan karena akan digantikan dengan food truck.
"Trayek angkutan kota terganggu, karena ada penetapan satu arah. Ironisnya, proyek city walk justru mangkrak dan menjadikan simbol baru kemacetan," tukasnya.
Diwarnai baku hantam
Demo ini sempat memanas saat sekelompok orang tak dikenal tiba-tiba terlibat aksi dorong dengan para peserta aksi. Kedua kelompok sempat terlibat adu jotos sebelum dilerai petugas Polres Tegal Kota dan Satpol PP.
Kapolres Tegal Kota, AKBP Rahmad Hidayat mengatakan aksi saling pukul itu berhasil dilerai petugas. Sehingga aksi tersebut tidak meluas.
"Kita memberi pengamanan aksi demo. Tugas kita adalah menjamin pelaksanaan ini berjalan aman dan lancar. Situasi yang tadi sempat memanas berhasil kami redam," tegas Rahmad.
Ratusan massa akhirnya membubarkan diri, setelah ditemui perwakilan Wali Kota Tegal, yang diwakili Kepala DPUPR, Sugiyanto dan Kepala Satpol PP, Hartoto.
Dalam kesempatan tersebut, Sugiyanto berjanji, tuntutan massa ini akan disampaikan langsung kepada Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono.
"Kami tampung semua aspirasi dan akan kami teruskan kepada bapak wali kota. Beliau tidak bisa menemui karena sedang dinas luar kota," pungkasnya.
(aku/sip)