Puluhan desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terendam banjir sejak Selasa (15/3). Setelah 5 hari, banjir akhirnya surut.
Diketahui, banjir menggenangi sedikitnya 32 desa di 6 kecamatan sejak Selasa (15/3). Akhirnya air mulai surut dan ratusan warga yang sempat mengungsi pun kembali ke rumah masing-masing pada Minggu (20/3) pagi.
"Air sudah surut, warga sudah kembali ke rumah masing-masing, pengungsian nihil," kata Subkoordinator Evakuasi dan Penyelamatan BPBD Purworejo, Iman Ciptadi, saat dihubungi detikJateng, Minggu (20/3/2022) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kembalinya semua warga terdampak banjir dari pengungsian, maka beberapa dapur umum yang sebelumnya sempat didirikan untuk keperluan logistik juga ditutup. Namun, ada satu dapur umum yang masih disiagakan untuk berjaga-jaga jika ada warga membutuhkan bantuan.
"Dapur umum Dinsos dan Kwarda Jateng sudah ditutup, tapi dapur umum Rowodadi masih buka dan dikelola mandiri," imbuhnya.
![]() |
Sementara itu, Ngatmin (60), salah satu warga terdampak banjir yang ditemui detikJateng di kediamannya nampak sibuk membersihkan perabot dan lantai rumah bersama keluarganya. Warga Dusun Gebang, Desa Wironatan, Kecamatan Butuh ini juga sempat mengungsi bersama keluarga yang lain lantaran ketinggian air yang mengepung rumahnya mencapai 2 meter.
Ngatmin mengisahkan, padi seberat 1,5 ton miliknya juga terendam air dan baru akan dijemur hari ini. Tak hanya itu, ikan gurami dan nila seberat sekitar 3 kuintal yang rencananya akan dipanen pada lebaran nanti ikut raib terbawa air banjir.
"Kemarin kami juga ngungsi, soalnya banjir sampai 2 meter. Kolam ikan jebol, ikannya hilang semua padahal rencana mau dipanen lebaran besok. Hari ini bersih-bersih sekalian jemur padi," kata Ngatmin.
(rih/ahr)