Polresta Solo turun tangan untuk memeriksa salah seorang siswa SMA di Kota Solo yang diduga meracik petasan (sebelumnya disebut bom molotov) di sekolah beberapa waktu lalu. Akibat peristiwa itu lima siswa lainnya terluka.
Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan diketahui ledakan yang terjadi berasal dari petasan racikan yang dibuat oleh siswa tersebut.
"Bahwa benar pada hari Kamis (10/3) sekira pukul 10.30 WIB telah terjadi letusan dari petasan yang dibuat sendiri oleh salah satu siswa di salah satu SMA di Kota Solo," terang Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak saat dihubungi detikJateng, Rabu (16/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade menerangkan ledakan terjadi setelah proses pembelajaran tatap muka (PTM) selesai. Usai mengikuti PTM, siswa tersebut menyulut petasan di dalam ruangan kelasnya.
"Akibatnya tiga jendela pecah, satu lantai keramik berlubang tiga siswa mengalami gangguan pendengaran dan dua lainnya mengalami luka lecet," urainya.
"Yang menyulut tidak apa-apa," lanjut Ade.
Ade menerangkan para siswa yang terluka sudah diperiksa tim medis RS JIH. Sementara dua siswa yang mengalami luka lecet sudah ditangani tim medis RS Panti Waluyo dan sudah diperbolehkan pulang hari itu juga.
"Siswa tersebut meracik petasan itu setelah belajar dari YouTube. Sementara bahan-bahannya didapatkannya dari online," bebernya.
"Terhadap yang bersangkutan saat ini sudah dilakukan konseling oleh Tim Gabungan Konselor Polresta dan BK dari SMA tersebut. Ini termasuk kenakalan remaja yang harus mendapat perhatian untuk pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang kembali," imbuhnya.
Ade pun mengimbau agar siswa tidak melakukan perbuatan yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Diberitakan sebelumnya, ledakan di salah satu SMA Kota Solo itu viral di media sosial. Akibat ledakan itu kaca pecah dan lantai berlubang. Siswa yang diduga membuat petasan langsung dimintai keterangan.
(ams/sip)