Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama seluruh jajaran Forkopimda, Dandim, Kapolres, dan Kajari, Ketua Tim Penggerak PKK mengunjungi lokasi pengungsian banjir di Balai Desa Kedungweru, Kebumen. Dalam kunjungan tersebut Arif melakukan pengecekan kondisi penanganan banjir di lokasi tersebut.
Sebelumnya, hujan deras melanda Kebumen pada Senin (14/3) malam hingga Selasa pagi. Hujan tersebut mengakibatkan sejumlah kecamatan di Kebumen terendam banjir. Berdasarkan data BPBD Kebumen ada 18 kecamatan yang terendam banjir antara lain Kecamatan Ayah, Rowokele, Buayan, Kuwarasan, Gombong, Adimulyo, Karanganyar, Puring, Klirong, Alian, Pejagoan, Kebumen, Sruweng, Petanahan, Prembun, Kutowinangun, Ambal, dan Mirit.
"Kita ingin memastikan penanganan kebencanaan banjir ini tertangani dengan cepat. Alhamdulillah, semua warga yang terdampak sudah dievakuasi di tempat pengungsian. Ada beberapa kecamatan yang terdampak parah seperti Ayah, Rowokele, dan Prembun," kata Arif dalam keterangan tertulis, Selasa (15/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif Sugiyanto menjelaskan, khusus Desa Kedungweru, pihaknya mencatat ada 1.292 pengungsi yang sudah dievakuasi. Rata-rata dari mereka yang mengungsi rumahnya terendam air hingga 1 meter.
Para pengungsi tidak hanya diberikan tempat yang aman saja, namun kebutuhan mereka seperti obat, makanan, dan peralatan tidur turut dipenuhi.
"Kebutuhan untuk para pengungsi sudah kita siapkan, dari obat-obatan, makanan, dan juga peralatan kebersihan. Semua unsur pemerintah juga kita libatkan dalam penanganan ini, baik itu Dinkes, Dinsos, BPBD yang sudah sejak dini hari bertugas di lapangan bersama PMI, TNI dan Polri, serta para relawan kemanusian yang juga terlibat," jelasnya.
Arif Sugiyanto mengatakan bencana alam tersebut telah merenggut satu orang korban jiwa yakni anak berusia 3 tahun dari Desa Arjosari Adimulyo. Selain itu, para korban banjir turut mengalami sejumlah kerugian seperti kehilangan harta benda akibat terendam air dan gagal panen.
Untuk meminimalisir kerugian, Arif Sugiyanto memerintahkan padi yang sudah dipanen atau masih ada di sawah segera diselamatkan ke tempat penggilingan dan pengeringan padi modern di Kutowinangun. Bupati juga telah meminta pihak rumah penggilingan dan pengeringan padi untuk memberikan fasilitas kepada para korban banjir.
"Nanti Disperindag akan mendata para petani yang padinya basah karena banjir baik yang sudah panen ataupun yang masih di sawah agar bisa diselamatkan di RMU untuk dikeringkan. Pihak RMU juga sudah kami hubungi mereka siap memfasilitasi bahkan bisa dijual di situ," tutupnya.
(fhs/ega)