Ini Upacara Adat Pertama GPH Bhre sebagai Mangkunegoro X, Apa Itu?

Ini Upacara Adat Pertama GPH Bhre sebagai Mangkunegoro X, Apa Itu?

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Selasa, 15 Mar 2022 15:49 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) saat menghadiri Jumenengan Mangkunagoro X di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Pura Mangkunegaran menggelar Jumenengan atau upacara kenaikan takhta GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo sebagai KGPAA Mangkunagoro X dan mengundang sejumlah tamu undangan diantaranya dari Keraton Kasunanan Solo, Keraton Kasultanan Yogyakarta dan Pura Pakualaman Yogyakarta. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/rwa.
KGPAA Mangkunegoro X (Foto: ANTARA FOTO)
Solo -

Setelah dikukuhkan sebagai orang nomor satu di Puro Mangkunegaran, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo yang kini bergelar KGPAA Mangkunegoro X bakal menjalankan upacara adat pertamanya. Agenda terdekat ialah Wilujengan Ruwahan pada 17 Maret 2022.

Wilujengan Ruwahan ialah kegiatan rutin Mangkunegaran di bulan Ruwah sebelum memasuki bulan Pasa atau Ramadan. Kegiatan tersebut berupa doa selamatan dan berlanjut dengan ziarah ke makam.

"Di sini patokannya Ruwah itu wilujengannya digelar malam Jumat dan sudah menginjak tanggal 10 Ruwah. Orang Jawa menyebut nyadran (ziarah) sebelum puasa, sebelum padusan," kata Pengageng Wedhana Satrio Puro Mangkunegaran Lilik Priarso Tirtodiningrat, Selasa (15/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Mangkunegoro X hanya mengikuti prosesi yang ada di dalam Mangkunegaran. Sebab, Mangkunegoro memiliki pantangan berziarah ke makam.

"Kanjeng Gusti tidak boleh nyekar (ziarah), jadi diberangkatkan utusan untuk wilujengan ageng di pendapa dan ditunggui dan disaksikan beliau. Secara simbolis beliau akan memberi bunga kepada utusan," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Adapun tempat tujuan ziarah ialah ke makam-makam Kerajaan Mataram. Antara lain ke Imogiri, Yogyakarta.

"Nanti ke makam-makam Mataram. Jadi nanti sampai ke Imogiri, Kota Gede, Wonogiri dan (makam) Punggawa Baku," ujarnya.

Kegiatan terdekat selanjutnya yakni Syawalan yang rutin digelar selepas bulan Pasa atau Ramadan. Namun kegiatan ini masih dalam perencanaan.

"Nanti ada Syawalan juga, keluarga besar biasanya datang, sungkem, nyalami. Tapi nanti belum tahu akan digelar atau nggak karena pandemi. Dulu 2020 tidak digelar, 2021 sangat terbatas," pungkasnya.




(ams/mbr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads