7 Fakta Presiden Jokowi Sidak Minyak Goreng di Jogja

Round-Up

7 Fakta Presiden Jokowi Sidak Minyak Goreng di Jogja

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 15 Mar 2022 06:01 WIB
Jokowi Cek Harga dan Pasokan Minyak Goreng di Pasar
Foto: Jokowi Cek Harga dan Pasokan Minyak Goreng di Pasar (Istimewa/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Solo -

Saat berada di Yogyakarta, Minggu (13/3) lalu, Presiden Joko Widodo sempat mendatangi minimarket, toko swalayan, hingga pasar tradisional. Apalagi yang dicari Presiden Jokowi kalau bukan minyak goreng, komoditas yang saat ini langka di pasaran.

Berikut ini 7 fakta yang dihimpun tim detikJateng dari 'inspeksi mendadak' Jokowi di Yogyakarta.

1. Datang Diam-diam

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa sirine dari arah Jalan Sultan Agung, Pakualaman, Yogyakarta, Minggu (13/3) sekitar pukul 11.00 WIB, Jokowi tiba-tiba mengunjungi Pasar Sentul. Tak ayal jika para pedagang di pasar yang berada di jalur protokol Kota Yogyakarta itu terkejut dibuatnya.

"Tidak ada pemberitahuan, tahu-tahu datang tidak pakai polisi tidak pakai towet-towet (sirine). Senang bisa ketemu presiden, seumur hidup baru kemarin ketemu presiden. Presiden dulu enggak pernah," kata Karsiatini (72), pedagang sembako di Pasar Sentul pada Senin (14/3/2022).

ADVERTISEMENT

2. Borong Minyak Goreng

Selain menanyakan stok minyak goreng kepada Karsiatini. Jokowi juga membeli 4 liter minyak goreng dagangannya. "Tanya minyak harganya berapa bu. Saya jawab curah Rp 14 ribu, lalu Pak Jokowi bilang saya beli 4 liter. Beli botolan 2, beli curah 2 liter," kata Karsiatini.

Di salah satu toko di Pasar Sentul, Jokowi juga membeli 1 liter minyak goreng kemasan premium seharga Rp 15 ribu. Jokowi memberikan lembaran Rp100 ribu dan tak mau menerima uang kembalian.

Tak hanya ke Pasar Sentul, Jokowi juga mendatangi Pasar Beringharjo Yogyakarta. Di Pasar Beringharjo, Jokowi membeli dua botol minyak goreng 1 literan seharga Rp 20 ribu. Presiden memberikan beberapa lembar uang Rp 100 ribuan kepada pedagangnya.

3. Uang Jokowi Buat Kenangan

Kepada Karsiatini, Jokowi memberikan dua lembar uang Rp 100 ribu. Karsiatini sempat mengatakan kepada Jokowi bila uang tersebut terlalu banyak. Dia pun berniat memberikan kembalian uang.

"Dikasih uang Rp 200 ribu. Uang disimpan, nggak dipakai, buat kenang-kenangan. Mau kembalikan uang kembalian, tapi (Jokowi) nggak mau. Sudah, buat ibu," tutur Karsiatini menirukan ucapan Jokowi saat itu.

Karsiatini (72) senang lapak sembakonya di Pasar Sentul didatangi Jokowi, Minggu (13/3/2022).Karsiatini (72) senang lapak sembakonya di Pasar Sentul didatangi Jokowi, Minggu (13/3/2022). Foto: Agus Septiawan/detikJateng

4. Pedagang Keluhkan Stok

Di Pasar Sentul dan Beringharjo, Jokowi mendapatkan keluhan dari sejumlah pedagang tentang ketidakpastian stok minyak goreng.

"Berapa harganya?" tanya Jokowi di satu toko di Pasar Beringharjo sambil menunjuk satu botol minyak goreng dalam kemasan. "Rp 20 ribu, Pak. Saya beli di grosir besar, tidak mahal," jawab pedagang tersebut.

"Beli berapa?" tanya Jokowi. "Rp 18 ribu lebih sedikit," jawab pedagang itu.Kemudian, dia menceritakan tentang ketidakpastian stok minyak goreng. "Barang ada, tapi mahal ya," kata Jokowi. "Ada tapi lambat, Pak. Nanti kalau sudah habis lama lagi," jawab pedagang tersebut.

5. Minyak di Minimarket Kosong

Saat mengunjungi salah satu minimarket di Yogyakarta, dikutip dari Antara, Senin (14/3), Jokowi mendapati rak bagian minyak goreng tampak kosong.

"Sejak kapan tidak ada?" tanya Presiden Jokowi seperti dalam video di kanal Youtube Sekretariat Presiden yang ditayangkan kemarin. "Baru tadi pagi Pak," jawab penjaga minimarket.

"Dijual berapa?" tanya Jokowi. "Kalau yang dua literan itu Rp 28 ribu tapi kalau yang satu liter itu Rp 14 ribu," jawab penjaga minimarket. "Oke makasih, tapi nanti (minyaknya) datang lagi ya?" tanya Jokowi. "Nggak mesti, Pak," ucap penjaga toko tersebut.

6. Keputusan Soal Minyak Goreng

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, setelah Presiden Jokowi akan membuat keputusan soal minyak goreng setelah kembali dari lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Setiap kunjungan ke daerah beliau pasti melakukan sidak untuk melihat persoalan yang menyangkut dengan minyak goreng. Setelah kembali dari acara IKN, Presiden akan segera melaksanakan rapat intern untuk memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini," kata Pramono dalam video tersebut.

7. Masalah Pasar Ekspor dan Domestik

Menurut Pramono, yang jadi persoalan untuk minyak goreng adalah pembagian pasar ekspor dan domestik.

"Dilihat dari total produksi (CPO) kita yang hampir 50 juta kan hampir 26-28 juta itu diekspor. Sehingga bagian untuk ekspor itu harus diprioritaskan untuk kepentingan dalam negeri," ungkap Pramono.

Ia meminta pengusaha minyak goreng memprioritaskan kepentingan dalam negeri."Diminta pada produsen untuk mementingkan masyarakat kita dibandingkan di luar, meskipun harga di luar memang tinggi sekali. Kami tahu ini persoalan dilematis bagi masyarakat atau produsen yang selama ini memproduksi CPO," ungkap Pramono.




(dil/dil)


Hide Ads