Seorang nenek yang hidup sebatang kara di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, tewas terbakar di rumahnya. Peristiwa ini diketahui warga setelah mendapati rumah yang ditinggali korban terbakar pagi tadi.
Kapolsek Randudongkal, AKP Trino Winarno, membenarkan peristiwa tragis tersebut. Korban diketahui bernama Sukiyah (90) warga Desa Semingkir, Kecamatan Randudongkal.
"Iya kejadian tadi pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Kami menerima laporan itu langsung ke lokasi kejadian. Nyawa korban tidak tertolong," kata Trino saat dihubungi detikJateng, Senin (14/3/2022).
Trino menjelaskan, peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh tetangga korban yang melihat kepulan asap bersumber dari dalam rumah korban.
"Dari hasil keterangan saksi-saksi yang kita dapat, salah satu tetangga korban, awalnya melihat ada asap di rumah milik korban. Ia kemudian meminta tolong ke warga lainnya. Namun, api semakin membesar," kata Trino.
Upaya warga untuk memadamkan api sudah maksimal dengan peralatan seadanya. Namun, api semakin membesar. Api begitu cepat membakar rumah semi permanen yang berukuran sekitar 6x15 meter tersebut. Api baru bisa dipadamkan setelah petugas damkar tiba di lokasi membantu pemadaman.
"Korban yang tinggal sendirian ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujar Trino.
Dari hasil keterangan dari para saksi dan warga sekitar, korban yang tidak menikah itu mempunyai kebiasaan menyalakan api saat malam hari untuk penghangat.
"Berdasarkan keterangan dari tetangga, kebiasaan korban sehari-hari sering menyalakan bara api di dalam rumahnya untuk penghangat di malam hari. Api diduga berasal dari percikan bara api yang dibuat oleh korban dan menyambar barang-barang di sekitar rumah yang mudah terkabar dan merambat," jelasnya.
Bangunan rumah berbahan kayu, membuat api cepat merambat dan membakar rumah dan isinya. Usai pemadaman, jenazah korban dievakuasi dan dilakukan pemeriksaan medis. Jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga terdekat untuk dimakamkan.
"Dari hasil pemeriksaan oleh tim dari Puskesmas Randudongkal, korban mengalami luka bakar dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Korban memang hidup seorang diri. Pihak saudara korban yang juga tetangganya, menerima ini sebagai musibah," pungkas Trino.
(rih/sip)