Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Polisi masih berhati-hati dalam menyimpulkan penyebab tewasnya Tuminem (56) yang ditemukan di dalam sumur di lahan kosong Dusun Gunung Kukusan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, DIY, Kamis (10/3/2022) sore pekan lalu.
"Ya, diindikasikan bunuh diri," ungkap Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, kemarin (13/3). Jeffry mengatakan, berdasarkan keterangan putra korban,ibu kandungnya itu meninggalkan rumah sejak 26 Februari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, dugaan bunuh diri itu sifatnya masih sementara. Sebab, polisi masih terus mengusut penyebab kematian perempuan paruh baya itu. "Sementara itu ya, kabar selanjutnya akan kami sampaikan lagi," ucap Jeffry.
Seperti diketahui, saat pertama kali ditemukan, mayat Tuminem terikat dengan tas berisi batu yang beratnya sekitar sepuluh kilogram
Adapun indikasi bunuh diri itu salah satunya bersumber dari temuan secarik kertas berisi wasiat dalam Bahasa Jawa pada jasad Tuminem.
Surat wasiat itu ditujukan kepada seseorang yang disebut Lek No.
Dalam surat wasiat itu disebutkan bahwa penulisnya berpamitan untuk berangkat kerja lagi.
Si penulis meminta tolong agar tanah dan rumah itu dibagi adil untuk tiga orang. Surat itu juga merinci hal utang-piutang.
(dil/dil)