Pipa gas di pengeboran sumur PAD 28 Geo Dipa Energi Desa Karangtengah Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah bocor pada kemarin siang. Akibatnya, 9 pekerja menghirup gas beracun, seorang diantaranya meninggal dunia.
Sejumlah fakta terungkap dari kejadian tersebut:
Kecelakaan kerja saat pembersihan sumur
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan kecelakaan kerja di lokasi pengeboran sumur PAD 28 ini bermula saat dilakukan pembersihan sumur. Pembersihan sumur tersebut rutin dilakukan Geo Dipa Energi setiap tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya benar ada kecelakaan kerja di lokasi pengeboran sumur PAD 28 pada saat dilakukan pembersihan sumur. Sebenarnya ini rutin dilakukan setiap tahun," ujarnya saat dihubungi detikJateng, Sabtu (12/3/2022).
1 pekerja tewas dan 8 dirawat di RS
Namun pada saat pelaksanaan, rillis foam terbuka hingga mengeluarkan gas. Hal tersebut menjadi pemicu terjadinya kecelakaan kerja yang mengakibatkan 1 pekerja meninggal dunia dan 8 pekerja lain dilarikan ke RSU Wonosobo.
"Berdasarkan keterangan dari pihak Geodipa, dari star awal pembersihan sumur ini sudah sesuai SOP. Tetapi selang 20 menit, rilis foam terbuka hingga mengeluarkan gas dan mengakibatkan kecelakaan kerja. 1 orang meninggal dunia, dan 8 dirawat di RSU Wonosobo," jelasnya.
Perkembangan kondisi para korban
Pihaknya akan melakukan autopsi terhadap korban meninggal dunia. Sedangkan hingga pukul 22.00 WIB, 5 orang sudah sadarkan diri, 3 korban lainnya masih belum sadar.
Sementara itu, Hendri memastikan kondisi di lokasi kejadian aman. Terlebih, lokasi tersebut jauh dari permukiman penduduk.
Namun demikian, pihak kepolisian masih mengumpulkan informasi dari sejumlah pihak. Seperti karyawan, pengawas dan pihak lainnya.
"Kami masih mengumpulkan informasi dari pihak-pihak terkait, terutama dari PT Geodipa. Mulai dari karyawan, manager, pengawas dan lain-lainnya," kata dia.
Tidak ada ledakan
Kepala Bagian Humas PT Geo Dipa Energi Unit Dieng Chorul Anwar membenarkan kejadian tersebut. Namun, ia membantah informasi yang beredar perihal ledakan yang terjadi di sumur tersebut.
"Tidak terjadi ledakan di lokasi sumur yang dibor, sebagaimana informasi yang tersebar di media sosial. Jadi memang ada pengerjaan tetapi sumur dalam posisi dimatikan," ujar Choirul Anwar saat dihubungi detikJateng, kemarin.
Namun demikian, saat ditanya lebih jauh kronologi tersebut, pihak PT Geo Dipa Energi Unit Dieng akan menjelaskan secara rinci esok hari melalui jumpa pers.
"Untuk lebih rinci kronologi kejadian dan lain-lain, akan dijelaskan besok melalui jumpa pers," pungkasnya.
(sip/sip)