.webp)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) menyongsong bonus demografi di Indonesia. Menurutnya, sisa waktu untuk persiapan tinggal dua tahun.
"Kita ini berkejaran, kita membayangkan kita hanya punya waktu urusan SDM itu hanya 2 tahun. Kita berani berubah nggak dalam 2 tahun ini? Kalau nggak, nanti dalam bonus demokrasi 2030-2035 habis itu!" kata Jokowi.
Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam sidang senat Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (11/3/2022). Perguruan tinggi, kata Jokowi, merupakan salah satu lembaga yang bertanggung jawab dalam penyiapan SDM itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan kepada UNS yang memiliki 40 ribu mahasiswa. Jokowi meminta 40 ribu orang ini agar dikelola dengan baik, sehingga siap menjadi generasi emas.
"Mahasiswa 40 ribu ini sudah kapal induk, gede banget. Hati-hati kapal besar ini, bisa tidak lincah, tapi juga bisa lincah tergantung nakhodanya. Karena seperti yang kita sampaikan, seluruh organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi termasuk universitas harus lincah harus cepat belajar dengan perubahan yang ada. Harus updated, harus," ucapnya.
Jokowi juga menyoroti masalah program studi yang harus relevan dengan situasi saat ini. Program studi harus mampu menjawab tantangan kebutuhan zaman yang serba cepat ini.
"Program studi ini mungkin hanya relevan lima tahun lho, dengan kecepatan sekarang ini. Tapi masih ada yang 20 tahun nggak berubah. Bisa saja ilmu yang relevan di semester ini tidak relevan di semester depan karena perubahan yang sangat cepat," kata Jokowi.
(rih/sip)
