IDI Sukoharjo Temui Keluarga dr Sunardi yang Ditembak Densus, Bahas soal Ini

IDI Sukoharjo Temui Keluarga dr Sunardi yang Ditembak Densus, Bahas soal Ini

Ari Purnomo - detikJateng
Jumat, 11 Mar 2022 13:30 WIB
Ketua IDI Sukoharjo Arif Budi Satria, Jumat (11/3/2022).
Ketua IDI Sukoharjo, Arif Budi Satria, Jumat (11/3/2022). Foto: Ari Purnomo/detikJateng
Sukoharjo -

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sukoharjo, Arif Budi Satria, menemui keluarga dokter Sunardi di Gayam, Sukoharjo. Diketahui, Sunardi tewas ditembak dalam penyergapan oleh Densus 88.

Pada kesempatan itu, Arif menyampaikan beberapa hal kepada pihak keluarga dr Sunardi berkaitan dengan kondisi yang terjadi sekarang ini.

"Kami di IDI selalu mengedepankan humanisme dan memang sesuai dengan kode etik dan sumpah dokter fokus kami adalah kemanusiaan itu yang pertama," ujar Aris ditemui wartawan di dekat kediaman dr Sunardi, Jumat (11/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang kedua, lanjut Arif, perlu adanya penjelasan mengenai profesi dokter dengan apa yang ramai diberitakan yakni dugaan keterlibatan terorisme.

"Kita tahu berita kemarin bagaimana bahwa highlight yaitu masalah dokter. Sebenarnya kasus ini kan bukan dokternya ya kan, jadi kita memisahkan masalah profesi dengan kasus itu sendiri," ucapnya.

ADVERTISEMENT

IDI, kata Arif, akan fokus pada masalah profesi yang bersangkutan. Sedangkan masalah kasus yang menyeret nama dr Sunardi, menjadi kewenangan dari penegak hukum.

"Kalau untuk kasusnya itu IDI adalah organisasi yang patuh pada hukum yang merupakan organisasi resmi di bawah naungan NKRI ada undang-undangnya dan lain-lain berarti kami mengedepankan konstitusi kami mengedepankan penegakan hukum," paparnya.

"Di samping itu, hukum pun juga ada asas praduga tak bersalah, sejauh ini kami dari IDI ya praduga tak bersalah karena kami belum memahami, belum tahu permasalahan apa itu," imbuhnya.

Arif juga menyampaikan, keterkaitan IDI dengan dugaan terorisme menjadi sebuah kontradiktif. Mengingat, selama ini IDI fokus pada kemanusiaan sementara yang ada saat ini berkaitan dengan terorisme.

"Bahwa kita bersumpah akan menjadi kemanusiaan tapi kok melakukan tindakan terorisme itu nggak jelas, kontradiktif. Jangan sampai ada distorsi dan lain-lain," beber Arif.

Seperti diberitakan sebelumnya, dokter Sunardi tewas ditembak Densus 88 dalam penyergapan yang dilakukan di Jalan Bekonang-Sukoharjo, Rabu (9/3) malam. Polisi melumpuhkan dr Sunardi dengan tembakan karena dinilai melawan saat akan ditangkap dan menabrakkan mobilnya ke mobil petugas maupun kendaraan warga yang melintas.




(rih/mbr)


Hide Ads