Seorang dokter terduga teroris asal Sukoharjo, Sunardi, tewas ditembak Densus 88 Antiteror. Sunardi dikenal warga sekitar sebagai pribadi yang tertutup.
Ketua RT 03 RW 07, Bangunsari, Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Bambang Pujiana Eka Warsana, mengatakan Sunardi tidak pernah mengikuti kegiatan di kampung.
"Sepanjang saya pegang Ketua RT itu saya mengadakan pertemuan-pertemuan kegiatan warga, dia tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi, bahkan iuran RT tidak pernah," kata Eka saat dijumpai di Sukoharjo, Kamis (10/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketemu paling di masjid, itu pun magrib sama isya. Nggak pernah ngobrol," ujar Eka.
Eka juga mengetahui bahwa Sunardi adalah seorang dokter. Di rumah Sunardi juga terpampang papan yang menunjukkan dia membuka praktik doter. Namun Eka tidak mengetahui tempat praktik Sunardi selain di rumah.
"Kalau yang di rumah itu sepi, tidak banyak pasien. Nggak tahu praktik di mana saja," ujar dia.
Sunardi tinggal di rumah bersama istri dan empat anaknya. Eka menyebut Sunardi pernah mengalami kecelakaan hingga sampai sekarang harus menggunakan tongkat.
Terkait penangkapan maupun penembakan, Eko mengaku tidak mengetahui detailnya. Dia baru mendapatkan kabar tersebut pada siang ini.
"Saya baru tahu siang tadi, ditelepon Bhabinkamtibmas. Saya hanya dikasih tahu ada penangkapan oleh Densus 88. Belum ada info penggeledahan juga," pungkasnya.
(sip/aku)