Babak Baru Dinasti Mangkunegaran: GPH Bhre Ditetapkan Jadi MN X

Terpopuler Sepekan

Babak Baru Dinasti Mangkunegaran: GPH Bhre Ditetapkan Jadi MN X

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 06 Mar 2022 13:37 WIB
Putra bungsu KGPAA Mangkunegara IX, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo usai pemakaman sang ayah di Astana Girilayu, Karanganyar.
GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Foto: Andika Tarmy/detikcom
Solo -

Misteri tentang penerus takhta Pura Mangkunegaran, Kota Solo, terjawab sudah. Pura Mangkunegaran akhirnya mengumumkan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo bakal menyandang gelar KGPAA Mangkunegoro X, menggantikan Mangkunegoro IX yang mangkat pada Agustus tahun lalu.

"Setelah dilakukan pertemuan keluarga, dengan tulus ikhlas sepakat dengan Prameswari-Dalem Gusti Kanjeng Putri Mangkunegoro IX, menetapkan Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, SH sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adhipati Ario Mangkunegoro X," kata Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran, Lilik Priarso. Selasa (1/3/2022).

Nama GPH Bhre memang sudah masuk dalam prediksi banyak pihak mengenai kandidat penguasa di Pura Mangkunegaran. Dia merupakan satu-satunya anak laki-laki Mangkunegoro IX dari permaisuri.

GPH Bhre merupakan anak dari hasil pernikahan Mangkunegoro IX dengan Prisca Marina yang kini sudah diangkat sebagai permaisuri dan bergelar Gusti Kanjeng Putri Mangkunegoro IX.

Meski usianya masih belia, kelahiran 29 Maret 1997, selama ini Bhre kerap mendapatkan tugas dan tanggung jawab. Salah satunya adalah bekerja sama dengan pemerintah dalam proyek renovasi Pura Mangkunegaran.

Persiapan Pengukuhan

GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo bakal dikukuhkan atau jumeneng sebagai Mangkunegoro X pada 12 Maret 2022 mendatang. Saat ini berbagai persiapan sudah dilakukan.

Salah satu persiapan acara jumenengan atau penobatan takhta, sejumlah abdi dalem berlatih tarian Bedhaya Anglir Mendhung. Tarian inilah yang akan ditampilkan dalam acara jumenengan nanti. Tari Bedhaya Anglir Mendhung akan dibawakan selama sekitar 50 menit.

"Itu memang latihan Bedhaya Anglir Mendhung. Ditarikan tujuh penari selama 50 menit," kata Pengageng Wedhana Satrio Pura Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat, saat dijumpai di Pura Mangkunegaran, Rabu (2/3/2022).

Sebenarnya, latihan tari itu sudah mulai dilakukan tiga bulan setelah Mangkunegoro IX wafat. Para penari sudah berlatih sehingga sudah memiliki kesiapan jika upacara jumenengan digelar sewaktu-waktu.

Rencananya, mereka akan mengundang kerabat besar kerajaan pecahan Mataram Islam yang lain, Yaitu Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Kasultanan Yogyakarta serta Kadhipaten Pakualaman.




(ahr/dil)


Hide Ads