Budi Daya Cacing Sutra di Wonogiri Pakai Limbah Lele, Ini Hasilnya

Budi Daya Cacing Sutra di Wonogiri Pakai Limbah Lele, Ini Hasilnya

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Minggu, 06 Mar 2022 07:00 WIB
Kolam cacing sutera milik Sutaryo, warga Lingkungan Demesan, Kecamatan Giriwoyo.
Kolam cacing sutera Sutaryo, warga Lingkungan Demesan, Kecamatan Giriwoyo. Foto: M. Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Menjadi petani tak menghalangi seseorang untuk budi daya di bidang lainnya. Begitulah yang dilakoni Sutaryo, warga Lingkungan Demesan RT 001/RW 004 Kelurahan Giriwoyo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

Sutaryo membudidayakan cacing sutra di rumahnya. Pembudidayaan cacing sutra itu dilakukan dengan memanfaatkan limbah dari kolam lele miliknya. Limbah tersebut diolah menjadi pakan cacing.

"Saya mulai budi daya cacing sutra sejak tiga tahun lalu. Kalau ternak lelenya sudah lama," kata Sutaryo saat ditemui detikJateng di tempat budi daya cacing sutranya, Jumat (4/3/2022) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutaryo menuturkan, ide budi daya cacing itu berawal dari kebiasaannya mengamati banyaknya cacing sutra di selokan-selokan. Kemudian, dia berpikir ternyata limbah peternakan lelenya bisa dimanfaatkan untuk pakan cacing sutra.

Saat awal budi daya, Sutaryo membuat lima petak kolam cacing sutra dengan memanfaatkan air dari puluhan petak kolam budi daya lele miliknya.

ADVERTISEMENT

"Setelah kolamnya jadi, saya tebarkan benih cacing sutra. Butuh waktu enam bulan sampai tiap petak kolam itu jadi dipenuhi cacing sutra," ungkap dia.

Setelah percobaan yang dilakukannya berhasil, Sutaryo lantas memperluas budi daya cacing sutranya dengan menambah jumlah kolam menjadi 17 petak.

Menurut Sutaryo, limbah dari kolam lele mengandung banyak nutrisi yang bagus untuk pertumbuhan cacing sutra. Sehingga dia tidak perlu merogoh kantong untuk membeli pakan cacing sutra.

"Ada pakan tambahan lain juga. Biasanya dari sayuran, buah-buahan, ampas tahu dan lain-lain. Jadi semua (pakannya) dari limbah," ujar dia.

Dia menjelaskan, panen budi daya cacing sutra bisa dilakuan tiap satu pekan sekali. Setiap satu petak kolam bisa menghasilkan sekitar 20-25 liter cacing sutra. Waktu yang bagus untuk memanen cacing sutra adalah saat musim hujan.

Harga cacing sutra, kata dia, berkisar Rp10.000 per botol berukuran seperempat liter. Harga itu merupakan harga dari petani. Biasanya, cacing sutra digunakan untuk pakan benih ikan lele dan benih ikan lainnya.

Menurutnya, cacing sutra sudah pasti dicari konsumen. Sehingga dia tidak merasa kesulitan menjualnya. Sutaryo juga bekerja sama dengan penyuplai benih lele. Caranya, cacing sutra miliknya dibarter dengan benih lele.

"Sebenarnya budi daya cacing sutra tidak berisiko tinggi. Namun, dalam proses panennya harus menggunakan teknik khusus. Caranya seperti mengayak emas. Semua orang juga bisa asalkan mau belajar dan harus telaten," kata Sutaryo.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads