.webp)
Puluhan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang menghuni Griya PMI Solo terpapar COVID-19. Demikian juga dengan sejumlah staf dan mahasiswa praktik kerja lapangan (PKL) di tempat tersebut.
Chief Executive Officer (CEO) PMI Solo, Sumartono Hadinoto, mengatakan cukup kaget dengan temuan tersebut. Sebab pada saat kasus varian Delta mengganas, ODGJ di Griya PMI tak ada yang terpapar.
"Kami tidak menyangka karena ODGJ tahun lalu saat Delta pun tidak ada yang kena, mereka kan happy, antibodi tinggi. Ini dikira nggak berdampak, ternyata saat diswab banyak yang positif," kata Sumartono saat dijumpai di Solo, Jumat (4/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, beberapa waktu ini memang sejumlah ODGJ mengalami batuk dan pilek. Kondisi mereka bisa dikatakan bergejala ringan.
"Mereka cuma batuk pilek, seperti flu biasa. Kami inisiatif mengecek, ternyata positif. Mahasiswa PKL dan staf kami juga ada yang positif," ujar dia.
Adapun totalnya ada 104 orang terpapar COVID-19 di Griya PMI. Rinciannya yaitu 66 ODGJ, 29 mahasiswa PKL dan 9 orang staf.
"Untuk sementara yang tidak terpapar kita bangunkan tenda di depan. ODGJ negatif COVID yang butuh pengawasan khusus, sering lari-lari, teriak, kita tempatkan di dalam tapi terpisah dengan yang positif," katanya.
Untuk sementara, Griya PMI tidak menerima kunjungan maupun mahasiswa PKL. Penutupan dilakukan sekitar dua pekan atau sampai kondisi membaik.
"Untuk yang menengok itu stop dulu. Tapi sebenarnya yang paling sering datang itu orang yang mau berdonasi. Itu kita tutup dulu sementara," pungkasnya.
(ahr/ahr)
