.webp)
DNA Bima Perkasa akan menghadapi NSH Mountain Gold pada Jumat (4/3) mendatang. Pertandingan itu adalah laga tunda Indonesian Basketball League (IBL) Seri II Bandung yang terpaksa disetop karena naiknya angka positif COVID-19 di Indonesia.
Para pemain, pelatih, dan official DNA Bima Perkasa tiba di Jakarta pagi ini, Selasa (1/3). Mereka datang dengan kekuatan penuh dalam menghadapi lanjutan Seri II Bandung yang kembali diselenggarakan dengan sistem gelembung.
Sore ini, Restu Dwi Purnomo dan kawan-kawan diinstruksikan pelatih Kartika Siti Aminah untuk latihan ringan mandiri guna memulihkan kondisi setelah menempuh perjalanan darat Jogja-Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program latihan dilanjutkan saat sampai hotel. Kami menyiapkan program latihan mandiri untuk memulihkan kondisi setelah menempuh perjalanan cukup jauh menggunakan bus. Kami ingin mereka siap besok Jumat," kata pelatih tim Bima Perkasa, Kartika Siti Aminah, Selasa (1/3).
Tiba di Jakarta lebih awal menjadi keuntungan tersendiri bagi DNA Bima Perkasa. Sebab, mereka jadi punya waktu istirahat lebih panjang. Sedangkan lawannya, NSH mesti bertanding melawan Tangerang Hawks pada Kamis (3/3).
 Persiapan DNA Bima Perkasa menghadapi lanjutan IBL 2022 Seri II Bandung. (Foto: dok Bima Perkasa) |
Meski demikian, Coach Ika mengingatkan para pemainnya agar tidak melihat kondisi fisik lawan sebagai keuntungan tim.
"Karena kami harus fokus pada diri sendiri, tidak usah melihat bagaimana tim lain. Semuanya adalah lawan tangguh dan kami harus siap tempur di sini. Makanya, fokusnya adalah tim sendiri," tegasnya.
DNA Bima Perkasa masih berpeluang lolos ke babak playoff jika bisa memenangkan sekitar 14 pertandingan yang tersisa. Mereka optimistis bisa merebut satu tiket playoff meski DNA Bima Perkasa sudah menelan lima kekalahan.
Salah seorang pemain Bima Perkasa, Restu Dwi, menegaskan situasi timnya sudah jauh lebih baik dari Seri I yang berlangsung di Jakarta. Apalagi semua pemain bisa diturunkan dan mulai cocok dengan sistem yang diterapkan tim pelatih. Pola latihan fisik juga disesuaikan dengan sistem yang dipakai.
"Lebih cocok dan kami lebih merasa menjadi sebuah tim lagi. Selama satu bulan ini kami sering duduk bersama, diskusi, dan melakukan hal-hal seperti musim lalu. Intinya situasi sudah jauh lebih baik," kata Restu.
(dil/sip)
