Kisah Miyono Tampung Keluarga Jokowi Saat Tergusur dari Bantaran Kali

Kisah Miyono Tampung Keluarga Jokowi Saat Tergusur dari Bantaran Kali

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 28 Feb 2022 13:57 WIB
Presiden Jokowi melayat ke rumah Pakde Miyono di Solo, Senin (28/2/2022).
Presiden Jokowi melayat ke rumah Pakde Miyono di Solo, Senin (28/2/2022). Foto: dok Biro Pers Setpres/Lukas
Solo -

Miyono Suryosardjono punya jasa besar saat rumah yang ditinggali adik perempuannya, Sujiatmi Notomiharjo, di bantaran Kali Anyar, Kota Solo, turut digusur pada tahun 1970-an.

Miyono adalah pakde dari Presiden Joko Widodo yang meninggal kemarin malam, Minggu (27/2/2022), dan dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga di Mundu, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Dalam novel biografi Jokowi Si Tukang Kayu (2012) karya Gatotkoco Suroso,diceritakan bahwa Sujiatmi beserta suami dan empat anaknya sempat tinggal cukup lama di kawasan Pasar Gilingan di bantaran Kali Anyar. Sujiatmi adalah ibu Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Pasar Gilingan ini, kami tinggal agak lama, sampai aku (Jokowi) kelas empat SD, hingga suatu ketika terjadi peristiwa memilukan yang begitu membekas " tulis Gatotkoco Suroso dalam novel biografi yang menggunakan sudut pandang orang pertama itu.

Peristiwa memilukan itu adalah penggusuran permukiman warga yang menempati kawasan Pasar Gilingan di bantaran Kali Anyar. Tokoh Jokowi kecil dalam novel itu tidak tahu secara persis kenapa keluarganya beserta para pedagang di Pasar Gilingan yang bermukim di bantaran kali itu mesti digusur.

ADVERTISEMENT

"Orang-orang lainnya bilang kalau pemerintah hendak membuat terminal di Pasar Gilingan," (Suroso, 2012:22).

Sejak penggusuran itulah, Sujiatmi dan suaminya Notomiharjo beserta anak-anaknya ditampung di rumah Pakde Miyono yang kesehariannya berjualan mebel. Rumah Pakdhe Miyono itu berada di seberang kali, tidak ikut digusur.

Setelah sekitar 1,5 tahun menumpang di rumah kakak iparnya, Notomiharjo bisa membangun rumah sederhana berdinding gedeg (anyaman bambu).

Fakta ihwal kisah penggusuran dalam novel karya Gatotkoco Suroso itu secara tidak langsung dikonfirmasi oleh Presiden Jokowi saat berpidato di Hotel Mulia Jakarta, Kamis (13/12/2018). Saat itu, Jokowi menghadiri acara peluncuran buku biografi Jokowi Menuju Cahaya karya Albertheine Endah.

"Tahun 1970-an, saya ingat betul, masih SD, entah kelas II atau kelas III, rumah saya di pinggir kali digusur. Brrrrrt. Ya kayak sekian tahun pembangunan kan senangnya gusur seperti itu. Ya digusur. Dan tidak diberi ganti rugi, tidak diberi solusi, sehingga kami sekeluarga tinggal di tempat kakak ibu saya (Pakde Miyono) mungkin selama 1,5 tahun di situ," kata Jokowi saat itu, dikutip dari detikcom.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads