Mundurnya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dari bursa calon presiden (capres) 2024 mengagetkan kader di daerah. Termasuk di Solo, kader PSI mengaku kaget atas keputusan Giring.
"Kami di Solo jujur memang kaget, ketika Bro Ketum (Giring) mengumumkannya kemarin. Tapi lewat penjelasan dengan berbagai pertimbangan, kami bisa menerima," kata Ketua DPD PSI Solo, Antonius Yogo, saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/2/2022).
Yogo menyebut Giring kemudian menjelaskan alasannya kepada para kader di daerah. Dia mengaku bisa menerima keputusan eks vokalis Nidji itu. Menurutnya, Giring juga memberi penjelasan yang serupa dengan pernyataannya kepada media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giring menyebut masyarakat masih ingin sosok seperti Presiden Joko Widodo sehingga dirinya memilih mundur dari pencapresan. Dia juga menampik jika alasannya adalah PSI kesulitan mencapai ambang batas presidential treshold yang cukup tinggi.
"Bukan (soal presidential treshold). Alasannya jelas, ketika pencapresan Bro Ketum keliling di berbagai daerah Indonesia, menginginkan sosok seperti Pak Jokowi. Dan kemudian dengan kesadaran memutuskan untuk mundur dari pencapresan. Setelah itu kami mencari sosok seperti Pak Jokowi yang kemudian muncul 9 nama," katanya.
Menurutnya, Giring juga memberi arahan agar seluruh kader fokus untuk pemenangan Pileg 2024 agar bisa mendudukkan kadernya di posisi eksekutif. "Ketum akan fokus untuk pemenangan Pileg dan Pilkada yang akan digelar 2024, untuk semakin mendudukkan legislatif dan eksekutif di seluruh daerah," ungkap dia.
Di Solo, Yogo pun mengaku masih berfokus untuk menambah jumlah kursi di DPRD. Namun dalam waktu dekat, dia fokus untuk menyelesaikan proses verifikasi agar bisa ikut serta dalam Pemilu 2024.
"Kami di Solo fokus untuk Pileg. Yang jauh lebih penting saat ini adalah tiket Pileg, karena kami harus ikut proses verifikasi, sebagai syarat untuk ikut kontestasi Pemilu 2024," pungkasnya.
(aku/sip)