COVID-19 Ngegas, PTM Terbatas di Sekolah-Kampus Kudus Jalan Terus

COVID-19 Ngegas, PTM Terbatas di Sekolah-Kampus Kudus Jalan Terus

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 24 Feb 2022 15:54 WIB
Universitas Muria Kudus (UMK).
Universitas Muria Kudus (UMK). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Penyebaran COVID-19 di Kabupaten Kudus terbilang tinggi. Meski demikian, sekolah-sekolah hingga kampus di Kudus masih menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas alias belum menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Pertengahan Februari ini, Satgas COVID-19 sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Kudus untuk mengevaluasi PTM terbatas ini. Kami juga melaporkan penyelenggaran PTM terbatas kami ke Dikti, sudah diapresiasi untuk lanjut," kata Rektor Universitas Muria Kudus (UMK) Darsono kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).

Darsono mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas di kampus UMK tetap jalan dengan protokol kesehatan secara ketat. Jika nanti ditemukan ada klaster di kampus, maka pelaksanaan PTM terbatas akan langsung dihentikan.

"Jadi penyelenggaraan PTM masih jalan dengan pengawasan lebih ketat dan berkoordinasi kepada satgas COVID-19 baik di daerah dan nasional. Kalau evaluasi hasil paparan semakin banyak, tentu kami akan menerapkan penutupan," ucap Darsono.

Menurut Darsono, mahasiswa yang mengikuti PTM harus sudah divaksin dan dalam kondisi sehat. "Di kelas maksimal 50 persen. Kelas isinya 40 mahasiswa, maka yang datang hanya 20 mahasiswa. Masuk dan pertemuan tidak boleh dari 2 jam, harus gantian, sangat ketat aturannya," ujar dia.

Sementara itu, Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan pelaksanaan PTM terbatas di semua jenjang sekolah di Kudus tetap dilanjutkan. Namun, jika ditemukan klaster di sekolah maka PTM terbatas akan dihentikan.

"Sementara ini belum (dihentikan). Namun, kesadaran sendiri sekolah ini untuk melaksanakan PTM dengan cara hybrid kemarin sempat 100 persen, ini dan ada sekolah sama sekali PTM ini mudah-mudahan terbaik," ungkap Hartopo kepada wartawan siang ini.

Hartopo juga meminta kepada Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus untuk mengawasi setiap sekolah. Dia berharap agar di sekolah tidak terjadi klaster penyebaran COVID-19.

"Tapi untuk dari dinas dari Disdikpora mempunyai tim untuk memantau di sana satgasnya harus efektif," ujar dia.

Dikutip dari corona.kuduskab.go.id per Kamis (24/2) pukul 12.02 WIB, ada penambahan kasus baru sebanyak 126 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdiri dari 26 orang dirawat di rumah sakit dan 100 orang menjalani isolasi.

Adapun total konfirmasi aktif Corona saat ini ada 530 kasus. Dengan rincian 86 orang dirawat di rumah sakit dan 444 orang menjalani isolasi.



Simak Video "Kemeriahan Tradisi Dandangan di Kudus untuk Sambut Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/ahr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT