Sinyal internet di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah hingga saat ini masih sulit diakses. Padahal, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sudah meminta agar Telkomsel memperbaiki layanan internet di daerah itu.
Pihak Telkomsel pun memberikan klarifikasi jika sampai saat ini pihaknya masih membangun Base Transceiver Station (BTS) di desa tersebut dan belum selesai.
BTS sendiri merupakan infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator. Hal tersebut diperlukan mengingat di Desa Wadas selama ini kurang maksimal dalam menerima sinyal internet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang dalam tahap pembangunan, kemarin sudah kami sampaikan juga, pembangunan BTS baru. Posisi sekarang sedang penarikan kabel dan fondasi," kata General Manager Network Service Assurance Telkomsel Jawa Tengah dan DIY, Eko Prasetyo saat dihubungi detikJateng, Kamis (24/2/2022) pagi.
Eko menerangkan, bahwa proses pembangunan BTS tersebut ditargetkan paling lama akan selesai pada pertengahan bulan Maret nanti. Proses tersebut memang tidak bisa berjalan secepat yang diharapkan warga, namun pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin.
"Harapan kami minggu ke-2 Maret ini sudah selesai, kalau bisa lebih cepat juga kami informasikan, karena perlu optimalisasi dengan kondisi geografis yang ada," terangnya.
Terkait dengan isu adanya sabotase dan unsur kesengajaan hilangnya sinyal saat terjadi kerusuhan pada Selasa (8/2) silam, pihaknya pun dengan tegas membantah. Kontur Desa Wadas yang berbukit-bukit dan letak geografis yang ada membuat jangkauan sinyal tidak optimal.
"Tidak ada (unsur kesengajaan). Kalau dari kami juga tidak ada gangguan, memang kondisi di sana coverage kita kurang optimal," tegasnya.
Hasil pantauan detikJateng, Rabu (23/2) kemarin sinyal di Desa Wadas memang belum sepenuhnya pulih. Ketika memasuki batas Desa Kaliwader menuju Desa Wadas, sinyal terpantau masih normal dan kuat. Namun, setibanya di Desa Wadas, sinyal kembali hilang.
Belum normalnya akses internet akibat sulitnya sinyal di Desa Wadas ini dikeluhkan warga setempat. Salah seorang warga, Muhammad Bahrudin (58), mengaku sebelumnya pernah melihat petugas sedang menarik kabel dan memasang penguat sinyal. Namun, alat tersebut dirasa tak berfungsi.
"Dulu ada (sinyal) terus pas kerusuhan hilang sampai beberapa hari. Sekarang ada tapi masih ndlap-ndlep (kurang bagus). Katanya sudah dipasang penguat sinyal tapi mboten (tidak) berfungsi," kata Bahrudin saat ditemui di rumahnya, Rabu (23/2/2022) sore.
Sementara itu warga lainnya, Rofiqoh (50), juga menuturkan hal yang tak jauh beda. Dirinya akan berterima kasih kepada Ganjar Pranowo jika sinyal di desanya bagus dan kembali normal, asal tidak ada tendensi apa-apa.
"Kemarin dari Pak Ganjar (bilang) akan diusahakan baik lagi sinyalnya. Tapi kalau hanya untuk bujuk rayu agar kita pro (kuari) ya kita tetap nggak mau. Kalau diperbaiki nggih maturnuwun (terima kasih), tapi kalau sebagai alat untuk pendekatan kita nggak mau," ucapnya.
Catatan Redaksi:
Judul berita ini telah diubah pada pukul 16.45 WIB untuk memperjelas atribusi narasumber dalam artikel berita.
Demikian penjelasan kami, terima kasih.
(ahr/mbr)