Kata Takmir Masjid Kauman Jogja soal SE Menag Atur Toa

Kata Takmir Masjid Kauman Jogja soal SE Menag Atur Toa

Heri Susanto - detikJateng
Rabu, 23 Feb 2022 15:34 WIB
Gerebeg Maulud Nabi di Kompleks Masjid Gede Kauman Yogyakarta, Jumat (1/12/2017).
Masjid Gede Kauman Jogja. (Foto: dok detikcom)
Jogja -

Takmir Masjid Gede Kauman Kota Jogja menyambut positif keluarnya Surat Edaran (SE) Menteri Agama (Menag) soal penggunaan toa alias pengeras suara masjid.

Ketua Takmir Masjid Gede Kauman Azman Latif menjelaskan, penggunaan pengeras suara di masjidnya telah sesuai apa yang diatur dalam Surat Edaran (SE) No 5 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara Masjid dan Musola.

"Itu sudah sesuai dengan apa yang di dalam SE. Kita menggunakan pengeras suara luar hanya untuk azan saja," kata Azman saat dihubungi wartawan, Rabu (23/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Azman menjelaskan di Masjid Gede Kauman tidak ada selawatan, ngaji, maupun syiar lain dengan pengeras suara keluar.

"Di Masjid Gede Kauman tidak pernah ada selawatan, ngaji, maupun yang lain dengan pengeras suara luar. Selain hanya azan dan iqamat saja," jelas Azman yang juga Ketua Kampung Kauman ini.

ADVERTISEMENT

Karena masjidnya sudah sesuai dengan ketentuan dalam SE tersebut, Azman menyatakan pihaknya tidak mempermasalah SE tersebut. Takmir Masjid Gede Kauman juga tidak perlu mengatur ulang pengeras suara di masjidnya.

"Memang (SE) itu barangkali mengatur untuk masjid-masjid yang ada selawatan atau ngaji sebelum dan sesudah azan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran yang mengatur penggunaan pengeras suara atau toa di masjid dan musala. Salah satu isi aturan tersebut mengatur tentang volume pengeras suara paling besar 100 dB (seratus desibel).

"Volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 dB (seratus desibel)," kata Menag Yaqut dalam keterangan tertulis, Senin (21/2).




(dil/sip)


Hide Ads