Pembelajaran tatap muka (PTM) 4 sekolah menengah pertama (SMP) di Boyolali terpaksa dihentikan sementara. Hal ini sebagai buntut ditemukannya puluhan guru-murid yang terpapar Corona di keempat sekolah tersebut.
"Anak-anak sementara ketika di situ ada kasus aktif (COVID-19), ini PJJ (pembelajaran jarak jauh) sementara sampai negatif. Ada 4 SMP," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, ditemui di Pendopo Ageng Pemkab Boyolali, Senin (21/2/2022).
Keempat sekolah yang menggelar PJJ tersebut yakni SMPN 3 Sawit, SMPN 3 Cepogo, SMPN 2 Boyolali dan SMPN 2 Simo. Di empat sekolah ini, seluruh siswanya sementara PJJ semua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PJJ semua, total," jelasnya.
Dikemukakan Darmanto, di SMPN 3 Sawit bermula adanya satu guru yang dinyatakan positif COVID-19. Dari hasil tracing ditemukan 107 kontak erat yang selanjutnya dilakukan tes swab PCR. Hasilnya ada 5 siswa yang positif.
"Kemudian di SMP 3 Cepogo itu ada 7 atau berapa, saya nggak hafal datanya. Di SMP 2 Simo ada 13 orang guru dan 15 siswa yang positif (COVID)," ungkap Darmanto.
PJJ, lanjut dia, digelar sesuai prosedur yang digariskan oleh Satgas yakni sampai swab ke-2 dinyatakan negatif. Jika dari hasil swab evaluasi ke-2 itu sudah dinyatakan negatif, maka PTM akan kembali digelar di sekolah tersebut.
"PJJ sesuai prosedur yang digariskan oleh Satgas, sampai swab 2 negatif. Ketika swab ke-2 negatif, aman, PTM kita jalankan lagi," tambahnya.
"Sekolah yang lain alhamdulillah semua aman. Seperti kasus di SMP 1 Boyolali, ada satu anak karena saudaranya dari Jakarta pulang, akhirnya terpapar, positif. Akhirnya di-tracing, hasil tracing KE (kontak erat) ada 18, dua orang guru dan 16 siswa. Hasilnya, 2 guru dan 16 siswa itu semua negatif, sehingga SMP 1 PTM aman, jalan terus," imbuh dia.
Kasus paparan virus Corona di sejumlah sekolah ini pun menjadi pembelajaran bersama. Bahwa dalam PTM, disiplin protokol kesehatan (Prokes) sangat penting.
"Ini tentu menjadi pendidikan, menjadi edukasi bagi guru, tenaga kependidikan maupun murid-murid, itu pentingnya disiplin protokol kesehatan," tandas Darmanto.
(aku/mbr)











































