Wayang Mirip Khalid Basalamah 'Dimassa', Ormas Islam Solo Bereaksi

Wayang Mirip Khalid Basalamah 'Dimassa', Ormas Islam Solo Bereaksi

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Senin, 21 Feb 2022 16:04 WIB
Pertunjukan wayang di ponpes milik Gus Miftah yang viral.
Pertunjukan wayang di ponpes milik Gus Miftah yang viral. (Foto: Tangkapan layar video viral)
Solo -

Ormas Islam Dewan Syariah Kota Solo (DSKS) merespons video pertunjukan wayang berpeci mirip Ustaz Khalid Basalamah 'dimassa'. Tindakan dalam pentas wayang di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah tersebut disayangkan karena tidak mempertontonkan teladan bagi masyarakat.

Humas DSKS, Endro Sudarsono, mengatakan tidak semestinya muncul kata-kata kasar dalam tontonan untuk masyarakat. Dia juga menyoroti adegan kekerasan kepada wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah itu.

"Kami menyayangkan video dengan kata-kata kotor dengan wayang yang mirip dengan Ustaz Basalamah. Wayang yang seharusnya menyampaikan pelajaran teladan kepada masyarakat, tetapi justru semacam ada tontonan kekerasan yang itu dilatarbelakangi kontroversi dari Ustaz Basalamah," kata Endro saat dihubungi detikJateng, Senin (21/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ada pihak yang tidak berkenan dengan pernyataan Khalid Basalamah, menurutnya, dapat menyampaikan dengan cara yang baik. Dia sendiri tidak mempermasalahkan keberadaan wayang selama memiliki fungsi konstruktif.

"Seharusnya keberatan disampaikan dengan cara yang baik, tidak terus kemudian dibarengi dengan sebuah kesenian yang itu sama sekali menjadi hal yang tidak terpuji. Kita berharap kesenian yang baik-baik saja, sebagaimana yang menjadi sebuah pelajaran kepada masyarakat atau kritik pemerintah," kata dia.

ADVERTISEMENT

Namun Endro menilai pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tersebut juga berdasar. Dia menjelaskan yang dimaksud 'wayang haram' itu disebabkan karena kegiatan lain yang lekat dengan pentas pewayangan.

"Yang disampaikan oleh Ustaz Basalamah itu sebetulnya ada latar belakangnya. Hiburan wayang itu menjadi ditambahi maksiat kemudian menjadi haram. Itu bukan karena wayangnya tapi ditambahi jogetannya yang melanggar syariat," ungkapnya.

Untuk diketahui, video viral di media sosial menunjukkan pergelaran wayang di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah dengan salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot, remuk dalam adegan perang melawan tokoh wayang lainnya. Video itu viral karena warganet menghubungkan tokoh wayang berpeci itu dengan Ustaz Khalid Basalamah.

Dalam potongan video yang viral, tampak sebuah wayang berpeci yang dihajar oleh wayang Baladewa yang sedang marah. Dalam marahnya, tokoh Baladewa terus mengucap cakapan memarahi wayang berpeci tersebut. Salah satunya adalah kegeramannya pada orang yang asal omong soal keberadaan wayang.

Tak berhenti di situ, wayang berpeci tersebut tak hanya dihajar oleh Baladewa. Di akhir potongan video yang viral, dalang juga berdiri lalu membanting-banting wayang tersebut sambil mengucap kata kasar. Selanjutnya wayang dibanting-banting lalu diserahkan kepada orang lain dengar ucapan, "Diremuk! Diremuk!" sambil menyebut nama-nama orang yang diminta merusak wayang tersebut.




(rih/aku)


Hide Ads