69 Siswa-Guru Kena Corona, PTM SMP Klaten Disetop Mulai Senin Besok

69 Siswa-Guru Kena Corona, PTM SMP Klaten Disetop Mulai Senin Besok

Achmad Syauqi - detikJateng
Minggu, 20 Feb 2022 20:12 WIB
School desk chair inside an abandoned high school.
Ilustrasi sekolah (Foto: iStock)
Klaten -

Pemkab Klaten memutuskan menyetop pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas 50 persen di SMP setelah total 69 siswa-guru terpapar virus Corona atau COVID-19. Mulai Senin (21/2) besok, PTM disetop sementara dan beralih pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.

"Iya besok untuk SMP kita putuskan belajar PJJ. Pertimbangannya untuk keselamatan," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten Yunanta kepada detikJateng, Minggu (20/2/2022).

Yunanta menjelaskan, keputusan itu diambil setelah ada rapat bersama kepala sekolah dan koordinator wilayah pada Sabtu (19/2) kemarin. Dalam rapat, dipertimbangkan soal jumlah kasus positif di SMP yang semakin banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kita putuskan setelah rapat hari Sabtu dengan kasek dan korwil. Sudah ada 30 siswa dan 39 guru yang positif," ungkap Yunanta.

Selain itu, fakta di lapangan banyak guru dan siswa yang memiliki gejala seperti flu tetapi tidak lapor atau swab.

ADVERTISEMENT

"Saya setiap hari sidak ternyata ada guru tidak masuk karena sakit, ada juga yang gembreges berangkat bawa obat flu. Daripada berisiko menular meskipun belum tentu itu COVID, lebih baik PJJ dulu," ujarnya.

Kebijakan PJJ SMP di Klaten akan dimulai Senin (21/2) sampai 10 hari ke depan. Apabila dalam evaluasi membaik maka PTM bisa kembali digelar.

"Ya kita lihat sampai awal Maret, sambil kita evaluasi. Jika 10 hari membaik, kita PTM lagi, ini demi keselamatan semua," terangnya.

Dengan diberi waktu 10 hari, imbuh Yunanta, harapannya kasus COVID-19 di SMP membaik atau minimal yang bergejala bisa istirahat menyembuhkan diri.

Nasib PTM PAUD-TK dan SD

Sementara itu untuk PAUD dan TK di Klaten juga ikut PJJ karena pertimbangan risiko.

"Tingkat TK dan PAUD itu kan belum divaksin. Orang tua yang berkerumun berisiko memunculkan kasus, maka kita PJJ," kata Yunanta.

Meskipun klaster sekolah di Klaten tidak ada, pihaknya tidak mau ambil risiko lebih jauh.

Untuk tingkat SD, lanjutnya, metode pembelajaran baru akan diputuskan setelah rapat koordinasi bersama kepala sekolah, Senin (21/2).

"Untuk SD baru kita putuskan Senin besok, kita rapatkan dengan kasek dan korwil. SD sudah ada tujuh SD ditemukan kasus COVID," pungkas Yunanta.

Data terbaru kasus aktif COVID-19 di Klaten yang dirilis Dinas Kominfo, Minggu (20/2/2022), jumlah kasus baru tercatat 293, sembuh 86, dan satu orang meninggal dunia. Jumlah total kasus aktif tercatat 1.599.




(rih/ahr)


Hide Ads