.webp)
Sekitar 60.000 orang di Klaten, Jawa Tengah belum divaksinasi dari target vaksinasi 1.006.650 orang. Warga sebanyak itu kini sedang diburu untuk dilakukan vaksin.
"Saya minta kepada jajaran Pokja vaksin, di situ ada Pak Kapolres dan Dandim untuk angka 60.000 orang yang belum divaksin, ini sudah diburu. Sudah kami serahkan 60.000 orang ini pada Pak Kapolres dan Dandim," ungkap Bupati Klaten Sri Mulyani selaku Ketua Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, kepada wartawan di kompleks kantor Pemkab Klaten, Kamis (17/2/2022).
Mulyani menjelaskan saat ini Pemkab fokus pada vaksinasi booster dan vaksin dosis kedua. Sedangkan untuk vaksinasi dosis pertama diserahkan kepada Polres dan Kodim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vaksin dosis pertama itu untuk Polres dan Kodim, itu sudah ada kesepakatan. Karena Polsek dan Kodim punya jajaran di bawah, Bhabinkamtibmas dan Babinsa," terangnya.
Menurut Mulyani, 60 ribu warga itu belum divaksin di Klaten karena berbagai kemungkinan. Bisa jadi mereka sebenarnya sudah ikut vaksin yang digelar di luar daerah.
"60 ribu itu hitungan orang, bukan dosis atau persentase. Bisa jadi mereka sudah vaksin di Yogya, Solo, Jakarta dan lokasi lain," kata Mulyani.
Selain itu, ada pula kemungkinan bahwa sebagian dari mereka tidak memenuhi syarat untuk divaksin karena memiliki penyakit tertentu. Kemungkinan lain, mereka memang bandel dan menolak vaksin.
"Dan bisa jadi memang ada yang ngeyel (bandel). Alhamdulillah capaian vaksinasi booster di Klaten terbaik di Jawa Tengah dan untuk vaksin lengkap kita nomor tiga se-Jawa Tengah," imbuh Mulyani.
Sementara itu Asisten I Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Klaten, Joko Purwanto menjelaskan data terakhir laporan mingguan per 13 Februari. Vaksin dosis pertama sudah lebih dari 91 persen.
"Total vaksinasi dosis pertama sudah 91,52 persen, dosis dua sudah 85 persen dan booster sudah 4,24 persen. Tapi itu pekan lalu, pekan ini tentu sudah bertambah karena laporannya mingguan," ungkap Joko kepada detikJateng di Pemkab Klaten.
(ahr/rih)
