Jalan raya Gribig, Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jateng sepanjang sekitar satu kilometer kondisinya rusak parah. Banyak lubang menganga dan rawan terjadi kecelakaan.
Pantauan di lokasi, Kamis (10/2), jalan rusak parah mulai dari pertigaan jalan raya Besito ke arah barat menuju Desa Gribig. Ada puluhan lubang jalan yang menganga. Jika hujan, lubang-lubang itu tertutup genangan air dan rawan terjadi kecelakaan. Sejumlah kendaraan melintasi jalan itu, dari sepeda motor, mobil, hingga truk besar.
Salah satu warga sekitar, Purwito (40), mengaku kondisi jalan yang rusak cukup lama. Menurutnya kondisi jalan itu mengganggu aktivitas warga yang berjualan di pinggir jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah lama, jalannya rusak genangan air kena barang dagangan saya, sering terjadi kecelakaan juga di sini," terang Purwito kepada wartawan ditemui di lokasi, Kamis (10/2/2022).
Dia pun berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki. "Harapannya agar segera diperbaiki ya," lanjut dia.
![]() |
Diwawancarai terpisah, Plt Sekdes Gribig, Kamal (57), menjelaskan kondisi jalan rusak tersebut sejak tahun 2020. Disebutkan jalan raya Gribig ini berstatus jalan kabupaten.
"Itu sejak tahun 2020, itu jalan kabupaten. Itu parah sekali, karena hujan kemarin tambah parah," jelas Kamal ditemui di lokasi siang ini.
Menurutnya, lalu lintas jalan tersebut saat pagi dan sore padat sekali. Apalagi jalan raya itu merupakan akses warga setempat untuk pulang pergi bekerja di pabrik rokok ternama di Kudus.
"Kalau pagi padat, ditambah jalan rusak. Ini terkendala. Banyak yang komplain dari warga yang lewat situ, kok nggak diperbaiki, itu kan jalan kabupaten tidak ada perbaikan sama sekali," ujar dia.
Kamal mengakui banyak warganya yang komplain kepada pemerintah desa terkait kondisi jalan itu. Pemdes pun sudah mengusulkan adanya perbaikan jalan. Namun hingga kini belum juga ada perbaikan.
"Kita sudah sering mengajukan. Anggaran tahun ini belum. Terakhir ada perbaikan 2018 sudah lama," terang Kamal.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo, saat dimintai konfirmasi hingga siang ini belum ada jawaban. Baik melalui sambungan telepon maupun pesan singkat.
(rih/ahr)