Jateng Punya 'Dieng Culture Festival', Angkat Potensi Wisata-Ekonomi

Launching detikJateng

Jateng Punya 'Dieng Culture Festival', Angkat Potensi Wisata-Ekonomi

Ari Purnomo - detikJateng
Sabtu, 05 Feb 2022 15:15 WIB
Diskusi warga
Diskusi warga di launching detikJateng, Sabtu (5/2/2022).
Solo -

Launching detikJateng menghadirkan sejumlah pembicara dalam Diskusi Warga "Jateng Punya Apa?". Salah satunya adalah founder Dieng Culture Festival (DCF) yakni Alif Fauzi.

Dalam diskusi yang dipandu langsung oleh Editor in Chief detikcom Alfito Deannova, Alif menceritakan mengenai awal mula munculnya Dieng Culture Festival (DFC) hingga mendunia seperti saat ini.

"Dulu masyarakat di Dieng fokus pada pertanian kentang, hingga suatu saat saya mendapatkan amanah untuk menjadi tokoh pemuda," urainya di Hotel Alila, Solo, Sabtu (5/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Alif melihat banyak masalah terutama mengenai masalah pengangguran. Untuk itu, dia pun berinisiatif untuk mengangkat potensi wisata yang ada di Dieng.

"Melihat ada pariwisata yang harus kami angkat, kami juga koordinasi dengan semua pihak daerah dan provinsi. Kami melakukan pendampingan terhadap UMKM, hasilnya ada pokdarwis yang mendampingi delapan kelompok usaha, seperti makanan khas, kerajinan, homestay, guide lokal, dan lain-lain," urainya.

ADVERTISEMENT

Alif mengakui, tidak mudah menghadirkan Dieng Culture Festival (DCF) karena ada banyak permasalahan yang harus dihadapi. Meski begitu, Alif pun bertekad untuk mengangkat potensi wisata dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Dieng.

"Ada yang perlu dikenalkan dari Dieng, kami ingin angkat yang jadi mimpi dan orang datang. Kita menghadirkan event dengan konsep pariwisata Dieng Culture Festival mulai 2010," paparnya.

Agenda tahunan ini, dikatakan Alif, terinspirasi dari Borobudur International Festival hingga Solo Batik Carnival (SBC).

"Kami ingin suatu saat punya sesuatu yang bisa mengimbangi. Kami menggunakan konsep pariwisata berbasis masyarakat. Semuanya kembali ke masyarakat," ucapnya.

Tekad Alif pun membuahkan hasil, terbukti setiap tahunnya DCF semakin berkembang dengan jumlah pengunjung yang semakin banyak.

"DCF selalu meningkat setiap tahunnya. Konsep berubah setiap tahunnya inovasi yang kami lakukan, mendampingi," kata Alif.

"Semua berkembang UMKM semakin banyak dulu hanya satu sekarang ada 12, homestay dulu hanya 5-350 homestay, seni budaya juga menjadi ciri kami," pungkasnya.




(rih/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads