Perancang Busana Anne Avantie Ajak Warga Jateng Bangun Personal Branding

Launching detikJateng

Perancang Busana Anne Avantie Ajak Warga Jateng Bangun Personal Branding

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Sabtu, 05 Feb 2022 14:59 WIB
Launching detikJateng di Solo, Sabtu (5/2/2022).
Launching detikJateng di Solo, Sabtu (5/2/2022). (Foto: Andy Kurniawan/detikJateng)
Solo -

Perancang busana ternama Anne Avantie turut menjadi pembicara dalam talkshow rangkaian acara launching detikJateng, 'detikcom Lebih Dekat ke Jawa Tengah'. Wanita asal Semarang itu mengajak masyarakat membangun personal branding untuk mencapai kesuksesan.

Anne yang hadir secara virtual, membagikan semangat dan kiat-kiat untuk membangun kesuksesan melalui personal branding. Dia menceritakan semua orang pasti bisa mencapai kesuksesan, karena dirinya mengaku memulai dari nol.

"Sebagai seorang perempuan yang tidak memiliki pendidikan tinggi, hanya sekolah dengan ijazah SMP, saya menemukan panggung popularitas," kata Anne dalam diskusi 'Jateng Punya Apa' di Hotel Alila, Solo, Sabtu (5/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anne mulai karier 25 tahun lalu dengan meninggalkan Semarang menuju ke Jakarta. Dia berkarya dan kini memiliki nama yang mendunia.

Anne menyebut dia menciptakan popularitas melalui citra yang dibangun. Dia memandang pencitraan tidak harus selalu dilihat negatif.

ADVERTISEMENT

"Personal branding itu harus kuat, nama itu harus bisa menjadi sebuah perisai. Namamu bisa ditempel di mana-mana, menjadi nama warung dan lain-lain. Kalau yang dijual hanya produk, tidak ada branding, maka yang dijual hanya produknya, tidak ada nilai jual yang lebih," ujarnya.

Melihat potensi fashion saat ini, Anne menilai seluruh pelaku seni dan industri mode masih memiliki potensi besar, asalkan mau membuka diri. Sebab, dia melihat masih ada pihak yang justru saling menjatuhkan ketika ada sosok yang sukses.

"Semua kesempatan itu selalu emas. Anda bisa lebih punya kesempatan daripada saya, karena pendidikan lebih tinggi, bisa internet, kenapa saya bisa? Tentu ada detik-detik yang saya maknai untuk berubah jauh lebih baik daripada yang lain," ungkap dia.

"Ketika kita mungkin seorang seniman atau pekerja seni atau di bidang industri terlalu banyak mendengarkan suara manusia yang pating clebung, akhirnya kita tidak bisa maju," tegasnya.

Di akhir penutupnya, Anne pun memberikan semangat bagi seniman maupun warga Jateng untuk terus berkarya dan pantang menyerah.

"Kalau ada yang maju jangan iri, tetapi kenapa dia bisa, apa yang sudah dilakukan sehingga dia bisa, kemudian tirulah. Dan berani memakai nama untuk personal branding," pungkasnya.




(rih/ams)


Hide Ads