Kasus penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah hari ini tembus 61 kasus. Dinas kesehatan menyebutkan kasus ini paling banyak dari klaster ponpes.
Mengutip data corona.jepara per Jumat (4/2) pukul 20.00 WIB, dari 61 kasus, satu orang dirawat di rumah sakit dan 60 orang menjalani isolasi.
Adapun kasus COVID-19 secara keseluruhan di Jepara mencapai 18.783 kasus. Terdiri dari 17.712 kasus sembuh dan 1.010 kasus meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Eko Cahyo, mengatakan banyaknya kasus Corona di Jepara karena klaster ponpes hingga pabrik. Namun kata dia paling banyak adalah dari ponpes.
"Ada dari masyarakat itu ada dari pabrik, itu bergejala terus di-swab, pada ibu hamil terus di-screening itu, dan macam-macam, ada juga pelaku perjalanan terus sakit itu, tapi yang paling banyak itu dari klaster ponpes," jelas Eko dihubungi detikJateng, Sabtu (5/2/2022).
Eko mengaku telah mengirimkan sampel orang yang terpapar Corona untuk mengetahui kemungkinan adanya varian baru Omicron. Namun hingga saat ini belum diketahui hasil dari tes tersebut.
"Sebanyak 3 sampel untuk Whole Genome Sequncing (WGS), ada satu dari Bangsri ada satu dari Kalinyamatan, satu dari Mlonggo, hasilnya belum keluar sampai sekarang. Perkiraan paling cepat seminggu," terang Eko.
Eko pun mengajak kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat. Kegiatan pembatasan kegiatan masyarakat pun harus diperketat kembali.
"Jadi kalau menjabatnya penguatan 5M edukasi masyarakat kedisiplinan penegakan prokes, operasi yustisi, PeduliLindungi di fasilitas umum dan jaga jarak. Intinya hubungan penguatan iman dan spiritual, pembatasan kegiatan masyarakat dan hiburan harus segera di-warning itu," pungkas Eko.
(sip/rih)