Protes Soal Perizinan Kapal, Nelayan Kota Tegal Blokir Jalur Pantura

Protes Soal Perizinan Kapal, Nelayan Kota Tegal Blokir Jalur Pantura

Imam Suripto - detikJateng
Kamis, 03 Feb 2022 15:21 WIB
Nelayan memblokir jalur Pantura dalam aksi demo soal perizinan kapal, Kamis (3/2/2022)
Nelayan memblokir jalur Pantura dalam aksi demo soal perizinan kapal, Kamis (3/2/2022). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Tegal -

Nelayan Kota Tegal, Jawa Tengah menggelar unjuk rasa memprotes lambatnya proses perizinan kapal, Kamis (3/2/2022). Aksi ini sempat membuat macet arus lalu lintas jalur utama Pantura Kota Tegal.

Selama satu jam lebih, para nelayan memblokir jalan di jalur Pantura. Mereka menutup jalur ini sebagai bentuk protes terkait lambannya pengurusan perizinan kapal.

Di sela aksi, salah satu nelayan Ramli (53), warga Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, mengatakan nelayan meminta proses pengurusan izin kapal dipermudah dan cepat. Sehingga kapal-kapal nelayan bisa segera melaut dan meninggalkan pelabuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bersama nelayan lain, Ramli menjelaskan, dirinya sudah mematuhi aturan agar putar balik ke pelabuhan untuk mengurus perizinan. Namun, pada kenyataannya proses perizinan tidak segera diproses. Akhirnya, kata Ramli, banyak kapal yang menganggur dan memenuhi kolam pelabuhan.

"Rakyat nelayan nurut pada pulang, tapi pemerintah tidak menghargai. Pinginnya surat diberesi, pajak kita bayar suruh berangkat. Sama-sama enak. Tapi prosesnya lambat," ujar Ramli.

ADVERTISEMENT

Aksi nelayan blokir jalur Pantura itu nyaris menimbulkan bentrok dengan petugas Polres Kota Tegal. Suasana memanas saat petugas Sabhara Polres Tegal Kota menegur beberapa nelayan untuk menepi dari jalan.

Tak terima dengan teguran, para nelayan terpancing emosi. Suasana menjadi tegang dan memancing nelayan lainnya terlibat saling dorong.

"Kita semua saudara, kita semua saudara, tenang, tahan emosi, kita semua saudara," teriak Kabag Operasi Polres Kota Tegal, Kompol Wibowo Saputra menenangkan massa.

Selang beberapa menit kemudian sekira 100 meter dari lokasi ketegangan pertama, keributan terjadi kembali. Emosi warga dipicu saat Kasat Lantas Polres Tegal Kota AKP Aryanindita Bagasatwika mengingatkan beberapa nelayan agar tidak menggeser pembatas jalan (barrier plastik).

Tak terima dengan hal tersebut, suasana kembali memanas. Beruntung Kasat Lantas bisa menghindar dari kerumunan.

Suasana panas sedikit reda setelah Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah, Riswanto tiba di lokasi demo.

Dengan berdiri di atas mobil milik Polres Tegal Kota, Riswanto menyampaikan bahwa nelayan sudah mendapat dukungan dari pemerintah.

"Tertib dan kondusif saudara. Insya Allah kita sudah mendapat dukungan, bisa melaut sambil menunggu proses perizinan. Ayo kita bergerak, pulang-pulang," ajak Riswanto melalui pengeras suara.

"Kita kawal bareng-bareng ke Gubernur, bubar, jangan mengganggu aktifitas lain, kita sudah capai silahkan pulang," sambung Riswanto.

Akibat aksi tersebut Jalur Lingkar Utara (Jalingkut), Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Martoloyo Kota Tegal yang dipadati ribuan nelayan mengalami kemacetan panjang hingga 5 kilometer.




(ahr/dil)


Hide Ads