Dalam sepekan terakhir, ada 5 kasus kematian warga positif COVID-19 di Kabupaten Klaten. Dua di antaranya terjadi secara berturut, yaitu kemarin dan hari ini, Senin - Selasa (31/1 - 1/2/2022).
"Hari ini (satu orang dimakamkan) dari Desa Taji, Kecamatan Juwiring. Kemarin (satu orang dimakamkan) dari Desa Gergunung, Kecamatan Klaten Utara," kata koordinator posko dukungan Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Sasongko Agung Wibowo, kepada detikJateng, Selasa (1/2).
Sasongko Agung mengatakan, satu warga dari Desa Taji meninggal setelah dirawat di RS Dr OEN. Sedangkan warga dari Desa Gergunung sebelumnya dirawat di RSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari Desa Gergunung sebelumnya dirawat di RSI. Jadi, selama sepekan terakhir ini sudah ada 5 kasus kematian yang dimakamkan sesuai protokol COVID-19," ungkap Sasongko Agung.
Untuk personel pemakaman, terang Sasongko Agung, masih seperti prosedur tahun sebelumnya. Data masuk ke posko tetapi penanganan di pos aju (bantu) Kecamatan. "Sejauh ini tidak ada kendala," terang Agung.
Data yang didapat detikJateng dari Kominfo Pemkab Klaten menyebutkan, pada hari ini, jumlah kasus aktif ada 60 orang. Dari jumlah tersebut, ada 14 kasus baru yang tercatat di hari ini.
Adapun kasus yang sembuh ada 3 orang dan 2 orang meninggal.
Koordinator bidang kesehatan Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, dr. Cahyono Widodo membenarkan jumlah kasus itu.
"Iya betul, ada 60 kasus aktif dan 2 meninggal. Satgas sudah melakukan langkah-langkah antisipasi. Masyarakat diimbau meningkatkan penerapan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan," ungkap Cahyono kepada detikJateng.
Kepala Dinas Kominfo Pemkab Klaten, Amin Mustofa, menjelaskan langkah antisipasi penyebaran COVID-19 sudah dilakukan. Video konferensi dengan gubernur juga sudah dilakukan.
"Setelah rakor kabupaten, kita sudah vicon (video conference) dengan gubernur. Hasilnya diminta mengaktifkan Jogo Tonggo lagi," ungkap Amin kepada detikJateng.
(dil/ahr)