Tren COVID-19 di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, meningkat beberapa waktu terakhir. Menyikapi kondisi itu, sejumlah langkah telah disiapkan untuk mengantisipasi adanya ledakan kasus.
"Kasus aktif per hari ini naik menjadi 25. Saat ini 9 orang menjalani perawatan di rumah sakit, 16 orang menjalani isolasi mandiri," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Jusi Febrianto kepada detikJateng, Selasa (1/2/2022).
Jusi menjelaskan, dari 25 kasus aktif itu tidak ada yang bergejala berat. Pihaknya juga telah mengirim sampel ke laboratorium Dinkes provinsi Jawa Tengah untuk mengetahui kemungkinan masuknya Omicron ke daerahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jusi, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah agar ledakan kasus COVID-19 di Purbalingga tidak kembali terulang. Tracing menurutnya akan diperketat agar potensi kasus virus Corona dapat segera terdeteksi.
"Langkah yang kami lakukan akan memperketat tracing selain itu sejumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas untuk mulai bersiaga," ujarnya.
Lebih lanjut, menurutnya sebagai upaya persiapan jika terjadi ledakan kasus kemungkinan penambahan bed pada rumah sakit akan dilakukan. Nantinya, Jusi juga menyebut akan menyiapkan tempat untuk isolasi terpusat.
"Segala kemungkinan tetap kita hitung, termasuk skema penambahan bed pada rumah sakit dan menyiapkan gedung Eks SMP 3 Purbalingga sebagai tempat isolasi terpusat," ucapnya.
Sebelumnya, gedung tersebut sudah pernah digunakan sebagai fasilitas isolasi terpusat saat terjadi ledakan kasus akibat merebaknya Corona Varian Delta. Namun, fasilitas itu akhirnya ditutup saat kasus COVID-19 terus menurun.
(ahr/dil)