Risma Datangi Korban Longsor Semarang, Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Risma Datangi Korban Longsor Semarang, Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 25 Jan 2022 19:07 WIB
Mensos Tri Rismaharini datangi korban longsor di Tembalang, Semarang, Selasa (25/1/2022).
Mensos Tri Rismaharini datangi korban longsor di Tembalang, Semarang, Selasa (25/1/2022). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendatangi korban longsor di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dalam kunjungannya ia berpesan untuk seluruh pemerintah daerah memetakan daerah rawan bencana terutama di musim hujan ini untuk antisipasi.

Lokasi longsor yang menimpa rumah warga itu ada di Jalan Delikrejo Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang. Talut di belakang rumah korban longsor dan menimpa bagian belakang rumah pada 19 Januari 2022 lalu. Satu korban meninggal tertimpa yaitu Andika Dewa Pratama (16).

Risma menjelaskan bantuan diberikan Kemensos untuk membantu korban bencana. Ada berbagai macam logistik yang diberikan termasuk uang tunai. Saat penyerahan, ibu korban tampak menangis dan ditenangkan oleh Risma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini santunan ada dari pemerintah untuk warga yang kena musibah, yang meninggal Rp 15 juta, itu standar," kata Risma kepada wartawan di lokasi, Selasa (25/1/2022).

Ia menjelaskan, untuk bantuan kebencanaan dari Kementerian Sosial ada semacam lumbung yang bisa digunakan dinsos di daerah. Bantuan berupa logistik seperti bahan makanan, kasur, hingga perlengkapan bayi.

ADVERTISEMENT

"Bantuan logistik kami kirim dari balai. Kalau Semarang membutuhkan saat ini kami serahkan semacam lumbung yang sewaktu-waktu bisa digunakan dinsos untuk membantu warga terdampak dan itu kalau habis, bisa isi lagi. Bahan makanan ada, selimut ada, kasur ada, makanan anak ada, kids wear, perlengkapan bayi dan sebagainya," jelas Risma.

Selain itu Risma juga meminta para kepala daerah memetakan lagi daerah rawan longsor terutama saat musim hujan. Sehingga antisipasi korban jiwa bisa dilakukan.

"Yang paling penting harus ada pemetaan, saat terjadi hujan warga bisa diingatkan biar bisa keluar (cari tempat aman). Karena sebetulnya bencana itu macam-macam, tadi di Pekalongan, di bawah hutan lindung ada longsor, artinya memang ada global warming dampaknya tinggi, itu ada risikonya karena itu di-mapping lokasi rawan. Memang pas musim hujan harus di-mapping supaya tidak ada korban," ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan pemetaan sudah dilakukan. Imbauan melalui lurah juga sudah berjalan dan jika ada warga di daerah rawan bencana berkenan pindah ke rusunawa milik Pemkot Semarang, maka akan disiapkan.

"Pemilik rumah tetap pengin di situ tapi ada satu yang ingin ke rusunawa. Ini nanti akan segara diperbaiki kemudian juga ada program RTLH," kata Hendi.

"Kita sudah petakan, daerah mana daerah longsor itu di mana, saya ingatkan lurah untuk mengingatkan masyarakat supaya lebih waspada," imbuhnya.




(sip/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads