Perguruan Tinggi Swasta di Jateng Terlalu Banyak, Kemdikbud Dorong Merger

Perguruan Tinggi Swasta di Jateng Terlalu Banyak, Kemdikbud Dorong Merger

Ari Purnomo - detikJateng
Selasa, 25 Jan 2022 17:03 WIB
Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Ristek Kemdikbud Ristek Lukman.
Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Ristek Kemdikbud Ristek, Lukman. (Foto: Ari Purnomo/detikJateng)
Sukoharjo -

Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Ristek, Lukman, mendorong penggabungan sebagian perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Tengah. Dia menilai jumlah perguruan tinggi (PT) di Jawa Tengah sudah terlalu banyak.

"PT (Perguruan tinggi) di Jateng terlalu gemuk. Saat ini ada 237 PT," kata Lukman saat ditemui wartawan di Kabupaten Sukoharjo, Selasa (25/1/2022).

Dia juga menilai banyaknya PT di Jawa Tengah itu bisa memengaruhi kualitas pendidikan. Maka itu, Lukman mendorong agar ada penggabungan PT demi efisiensi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menganjurkan efisien, targetnya menjadi 182 PT sampai akhir tahun," ujar Lukman.

Menurutnya, penggabungan PT ini akan lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Pada tahun 2021, Lukman berujar, ada 38 PT yang dimerger.

ADVERTISEMENT

"Tahun kemarin sudah memerger 38 PT bisa, tanpa gaduh. Dengan berikan insentifnya Rp 200 jutaan satu PT," ujarnya.

Lukman mencontohkan, akademi dengan sekolah tinggi bisa digabung menjadi institut. Sedangkan sekolah tinggi dengan sekolah tinggi bisa digabung menjadi universitas.

Di Kota Solo sendiri sudah dilakukan penggabungan PT. Dari 30 PT disederhanakan menjadi 7 PT saja.

"Merger ini sudah rampung tahun kemarin, tinggal nunggu SK-nya saja. Kita ingin (PT) semakin sedikit," ucap Lukman.

Lukman menyebutkan, ada beberapa kriteria bagi PT yang bisa digabungkan menjadi satu PT. Salah satu kriteria itu yakni, PT yang ada dosennya tetapi tidak ada mahasiswanya.

"Infrastruktur ada, tapi tidak ada dosen. Dosen tidak ada, (tapi) sarana prasarana ada. Itu digabungkan bisa jadi kekuatan. Saya optimis target di Jateng ini bisa tercapai karena PT-nya masih sehat, tapi mahasiswanya menurun," urainya.

Meski begitu, Lukman mengakui, menggabungkan PT juga tidak mudah. Pasalnya, harus mempertimbangkan berbagai hal ,terutama masalah aset dan administrasinya.

"Tidak mudah merger juga, harus mempertimbangkan asetnya, SDM-nya, dan dievaluasi. Untuk merger ini prosesnya ada 1-3 bulan," kata Lukman.




(dil/sip)


Hide Ads