Pantai Palabuhanratu mulai dipadati wisatawan pada hari kedua Lebaran, Selasa (1/4/2025). Sejak pagi, arus lalu lintas menuju kawasan pantai ini terlihat meningkat drastis dibandingkan hari biasa.
Pantauan detikJabar, kendaraan yang melintas didominasi oleh wisatawan yang datang dengan motor secara berkelompok serta kendaraan pikap yang dimanfaatkan sebagai transportasi alternatif.
Di sepanjang jalur menuju kawasan wisata Palabuhanratu, kendaraan roda dua yang berkonvoi terlihat mendominasi jalan raya. Kebanyakan motor yang melintas menggunakan pelat nomor asal Jakarta, Bogor, dan Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka terlihat menikmati perjalanan secara berkelompok sambil sesekali berhenti untuk beristirahat dan berfoto di tepi jalan.
Selain motor, kendaraan jenis pikap yang mengangkut penumpang juga cukup mencolok di sepanjang jalur menuju pantai. Wisatawan tampak duduk berjejer di bak belakang pikap, menikmati perjalanan secara terbuka.
"Kami sengaja datang pakai pikap karena liburan keluarga besar, jadi lebih hemat dan bisa bawa banyak orang sekaligus," ujar Wahyudi (36), wisatawan asal Bogor yang tiba di kawasan Citepus dengan keluarganya.
Menurut Wahyudi, perjalanan dengan pikap memang tidak seaman mobil penumpang biasa, namun suasananya dianggap lebih seru dan menyenangkan.
"Ini momen Lebaran, kapan lagi kumpul-kumpul sambil jalan bareng keluarga besar kayak gini," tambahnya sambil tertawa. Wahyudi mengaku berangkat sejak pagi, ia menghindari akses jalan alternatif Cikidang yang dikenal ekstrim.
"Asalnya mau lewat situ (Cikidang) tapi sopirnya bilang mendingan jalur biasa saja, karena memang pagi tadi itu tidak terlalu ramai kendaraan," tuturnya.
Dihubungi detikJabar, Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi Ipda M Yanuar Fajar memberikan imbauan terkait penggunaan pikap sebagai kendaraan angkut wisatawan. Menurutnya, aturan sebenarnya tidak memperbolehkan pikap untuk mengangkut penumpang.
"Kalau aturan undang-undangnya memang tidak diperbolehkan mengangkut penumpang di kendaraan bak terbuka," kata Fajar.
Namun karena kondisi tersebut merupakan bagian dari kearifan lokal. Pihaknya hanya menyarankan agar wisatawan untuk lebih berhati-hati.
"Tapi kalau melihat kearifan lokal di sini, kita hanya mengimbau wisatawan agar ekstra hati-hati, pastikan kondisi kendaraan dan pengemudi dalam keadaan prima, serta jangan ugal-ugalan," jelasnya.
Hingga siang hari, Pantai Palabuhanratu makin dipadati wisatawan yang menikmati suasana libur Lebaran. Banyak keluarga yang terlihat mendirikan tenda kecil dan menggelar tikar untuk menikmati keindahan pantai sambil bersantap bersama.
Angkutan Wisata ke Lembang
Sementara itu, wisatawan yang berlibur ke kawasan Lembang naik mobil pikap jadi pemandangan yang lumrah ditemui. Saling silang antara mobil baru mewah nan nyaman serta kendaraan lainnya.
"Sengaja sewa pikap buat liburan ke Lembang bareng keluarga. Soalnya seru terus lebih murah daripada sewa mobil bisa. Muat lebih banyak juga," kata Hendra, wisatawan asal Bandung saat ditemui, Selasa (1/4/2025).
Ia mengatakan patungan bareng keluarganya yang lain untuk menyewa pikap dari tetangganya. Mereka kemudian memutuskan liburan ke Lembang, lantaran banyak objek wisatanya.
"Memang sudah diniatkan ke Lembang, enggak apa-apa macet-macetan juga tapi bahagia. Kalau mobil pikap gini kan bisa ngumpul di belakang," kata Hendra.
Tak ada persiapan khusus yang dilakukan ia dan keluarganya untuk berlibur ke Lembang pada momen lebaran ini. Mereka hanya berbekal makanan seperti nasi timbel yang bisa dinikmati bareng-bareng.
"Ya liburannya juga murah meriah, enggak ke tempat wisata yang mahal. Cuma ke Cikole, terus makan bareng di situ. Baru pulang, yang penting kan liburannya," kata Hendra.
Namun di sisi lain, penggunaan pikap dan kendaraan lain yang tak seharusnya digunakan sebagai kendaraan angkutan penumpang dianggap sebagai bentuk pelanggaran dan hal berbahaya.
"Memang masih banyak masyarakat yang menggunakan bak terbuka sebagai angkutan wisata. Kami mengimbau supaya kendaraan itu digunakan sesuai fungsinya untuk angkutan barang," kata KBO Sat Lantas Polres Cimahi, Iptu Bayu Subakti.
Kendati demikian, pihaknya tak serta merta menindak pengguna pikap sebagai angkutan orang. Penindakan mengedepankan pendekatan persuasif tanpa penilangan.
"Untuk penindakannya, kita berhentikan kendaraan tersebut. Kemudian kita beri pemahaman, dan kita minta untuk memutar balik," kata Bayu.
(sya/sud)