Kabupaten Pangandaran, menjadi salah satu daerah favorit wisatawan Jawa Barat karena daya tarik pantainya. Pantai Pangandaran, misalnya, selalu menjadi tujuan utama wisatawan setiap liburan panjang. Keunikan dan keramahan kondisi pantainya membuatnya cocok untuk pengunjung dari berbagai kalangan.
Dalam sepuluh tahun terakhir, penataan kawasan Pantai Pangandaran terus dilakukan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran telah memindahkan kafe dan restoran tenda di Pantai Barat ke Kampung Turis, serta melakukan relokasi pedagang. Upaya ini bertujuan meningkatkan kenyamanan pengunjung sekaligus memperindah kawasan pantai.
Baca juga: Menyibak Kendala Disabilitas Mencari Kerja |
Namun, kunjungan wisatawan ke Pantai Pangandaran masih didominasi oleh wisatawan lokal dari kalangan menengah bawah. Mereka umumnya datang untuk berenang, piknik, atau sekadar menikmati suasana. Wisatawan yang menghabiskan waktu lama di pantai ini masih terbilang sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari enam destinasi wisata unggulan di Pangandaran, Pantai Pangandaran masih menjadi yang paling banyak dikunjungi. Pemkab Pangandaran pun berupaya mengurai konsentrasi wisatawan ke lima destinasi lain, seperti Pantai Batuhiu, Pantai Batukaras, Pantai Madasari, Green Canyon, dan Pantai Karapyak.
Pada 2024, pembangunan jalan lintas pantai yang menghubungkan Pantai Pangandaran, Batuhiu, Batukaras, hingga Madasari telah rampung. Jalur ini memangkas waktu tempuh dari Pantai Pangandaran ke Madasari dari 1,1 jam menjadi sekitar 30 menit.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, juga menggagas Pantai Madasari sebagai destinasi wisata premium. Menurut Jeje, pantai ini memiliki potensi besar dengan kondisi yang masih asri dan minim pembangunan beton di pesisirnya.
"Kalau Pantai Pangandaran kan semua kalangan masuk nih, sudah ramai sejak dulu. Orang bisa berenang bebas dengan siapapun sampai terlihat padat. Kalau Madasari ini akan dibuat berbeda menjadi wisata premium," kata Jeje kepada detikJabar, Kamis (2/1/2025).
Ia membayangkan kawasan tersebut memiliki penginapan dan restoran berkelas, serta sentuhan budaya lokal yang kuat, seperti yang terlihat di Bali dengan Nusa Dua, Ubud, dan Tanah Lot. Jeje juga menekankan pentingnya menghadirkan aroma budaya di setiap destinasi wisata Pangandaran.
"Minimal beriringan dengan budaya yang kental. Jadi orang turun di Pangandaran aroma budaya dan suasananya terasa banget bahwa ini di Pangandaran," katanya.
Di samping itu, Pemkab Pangandaran juga akan menerapkan pembayaran tiket wisata secara non-tunai untuk menghindari kebocoran pendapatan. Jeje optimistis bahwa penyelesaian infrastruktur di Pantai Pangandaran dan Batukaras akan meningkatkan daya tarik wisatawan. "Alhamdulillah di akhir tahun 2024 atau 2 bulan lagi saya lengser semua pembangunan infrastruktur dapat rampung dan dinikmati wisatawan," katanya.
(iqk/iqk)