Gagahnya Panser Saladdin Asal Inggris Mejeng di Alun-alun Cililin

Gagahnya Panser Saladdin Asal Inggris Mejeng di Alun-alun Cililin

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 31 Des 2024 07:30 WIB
Monumen Panser Saladdin di Alun-alun Cililin
Monumen Panser Saladdin di Alun-alun Cililin. Foto: Whisnu Pradana/detikJabar
Bandung Barat -

Satu buah panser bertengger di kawasan Alun-alun Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kendaraan tempur itu menjadi daya tarik baru bagi masyarakat yang berwisata ke Cililin.

Jenisnya Panser Saladdin, kendaraan tempur lawas yang didatangkan dari Inggris. Kendaraan tempur itu kini sudah tak aktif lagi, perannya diubah menjadi media edukasi bagi masyarakat di pelosok Bandung Barat.

Panser Saladdin itu dibuatkan monumen oleh Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Dadang Arief Abdurachman yang ternyata merupakan warga asli Cililin. Monumen panser itu diresmikan pada Senin (30/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Panser Saladin ini punya sejarah panjang mengusir penjajah, termasuk di daerah selatan Bandung Barat. Didatangkan oleh Ahmad Yani dari Inggris, dan sekarang kita abadikan menjadi monumen di Alun-alun Cililin," kata Dadang saat peresmian.

Cililin juga memegang peranan penting pada masa perlawanan pribumi terhadap penjajah. Hal itu tak banyak diketahui masyarakat. Namun keberadaan panser itu, bisa menjadi bukti otentik bentuk perlawanan pribumi dan TNI di masa lalu terhadap penjajah.

ADVERTISEMENT

"Kami berinisiatif panser ini dibuatkan monumen lalu ditempatkan di Kecamatan Cililin, sebagai pengingat dari dulu ada kemanunggalan TNI dan rakyat dalam rangka mengusir penjajah," kata Dadang.

Spesifikasi Panser Saladdin buatan Inggris yang dipasang di Cililin memiliki berat 11.600 kilogram, dengan panjang 4,93 meter, lebar mencapai 2,54 meter, serta tinggi 3 meter. Dibekali dengan mesin Rolls Royce 8 silinder dengan 170 tenaga kuda.

Panser Saladdin dipersenjatai dengan meriam laras ganda bertekanan rendah 76 mm yang menembakkan amunisi yang sama dengan yang dipasang pada FV101 Scorpion atau tank ringan modern buatan Inggris.

Dadang mengatakan keberadaan Panser Saladdin juga sebagai momentum untuk meningkatkan patriotisme dan nasionalisme khususnya generasi muda yang tak jarang kurang peduli pada sejarah panjang kemerdekaan Indonesia.

"Khususnya untuk masyarakat Cililin, dan umumnya buat semua terutama generasi muda, supaya bisa meneladani perjuangan pendahulu kita yang habis-habisan memerdekakan Indonesia. Apalagi di Cililin ini juga merupakan salah satu medan tempur merebut kemerdekaan," kata Dadang.

Setelah monumen ini berdiri, Dadang meminta agar pemerintah daerah dan masyarakat yang menikmati Panser Saladdin supaya bisa menjaga dan merawatnya agar panjang umur.

"Jangan sampai sudah dibuat seperti ini, sudah bagus tapi tidak dirawat. Nanti kan cepat rusak, minimal kalau sudah swafoto, atau melihat-lihat ya bantu jaga lah," kata Dadang.

Masyarakat yang datang ke Alun-alun Cililin antusias melihat Panser Saladdin bisa mejeng di tempat tersebut. Apalagi selama ini, tak banyak yang tahu bagaimana Cililin punya peran penting dalam pertempuran kemerdekaan.

"Tentunya kita bangga, jarang bisa lihat panser begini ada di Cililin. Bisa buat edukasi ke anak juga dan jadi spot foto," kata Nenden, pengunjung Alun-alun Cililin.

(sud/sud)


Hide Ads