Seorang oknum pendaki diduga buang air kecil di aliran mata air di kawasan Alun-alun Suryakencana, Gunung Gede Pangrango. Tindakan itupun disesalkan lantaran aliran tersebut kerap jadi sumber mata air yang dimanfaatkan para pendaki untuk berbagai kebutuhan saat mendaki dan berkemah di kawasan tersebut.
Kabar itu viral di media sosial. Berdasarkan video berdurasi 29 detik yang dilihat detikJabar pada Minggu (15/9/2024), tampak seorang pendaki perempuan tengah berdiri di tengah aliran mata air di Alun-alun Suryakencana.
Pendaki yang merekam aktivitas mereka pun kemudian menegur dan bertanya terkait mereka yang beberapa saat sebelumnya buang air kecil di aliran sungai tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi pipis di situ ya? mata air loh ini. Buat minum dan masak orang, kok pipis di sini (aliran mata air)," ucap perekam video.
Namun pendaki perempuan tersebut malah membenarkan tindakannya, dan berdalih jika banyak pendaki yang melakukan perbuatan serupa.
"Kalau yang di sini (boleh), di sana (pusat mata air) enggak. boleh (di sini)," ucap oknum pendaki tersebut.
Sementara itu, Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Agus Deni, menyayangkan perilaku dari oknum pendaki tersebut. Pasalnya larangan kegiatan yang mencemari air tidak hanya di pusat mata air, tetapi di sepanjang alirannya.
"Larangan agar tak buang sampah ataupun buang air besar dan kecil tidak terbatas di titik mata air saja. Tetapi di seluruh atau sepanjang alirannya. Jadi tindakan oknum pendaki itu jelas tidak dibenarkan," kata dia.
Dia mengatakan BBTNGGP akan menelusuri fakta-fakta dari video yang beredar tersebut. Jika benar terjadi di kawasan Alun-alun Suryakencana, pihaknya akan mengidentifikasi oknum pendaki tersebut dan memberikan sanksi.
"Kami cari dulu faktanya, kapan dan di lokasi mata tepatnya perbuatan tersebut terjadi. Kalau memang terbukti kami segera cari tahu identitas pendakinya dan berikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku," pungkasnya.
(dir/dir)