.webp)
Tinggal di perkotaan yang padat penduduk, dipaksa terbiasa dengan suara bising kendaraan dan tekanan pekerjaan, membuat stres mudah menghampiri. Namun, waktu senggang yang terbatas kerap membuat kita sulit menjangkau tempat hening untuk pelarian.
Clove Hotel Bandung menawarkan tempat pelarian terbaik yang mudah dijangkau dari wilayah perkotaan, namun punya suasana asri khas pedesaan. Hotel bintang 3 yang terletak di wilayah Cimenyan, Kabupaten Bandung ini hanya berjarak 8,8 km dari titik nol kilometer Kota Bandung.
Rutinitas sehari-hari yang melelahkan bisa hilang dalam sekejap di MUNI Forest Bandung, lima unit kamar yang disiapkan spesial dan berbeda oleh Clove Hotel. Begitu detikers menginjakkan kaki di Clove, mungkin sudah tak lagi mendengar bisingnya kendaraan di perkotaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penataan MUNI dibentuk menyerupai sebuah cluster, berada di bagian belakang area garden milik Clove. Terdapat lima kamar yang dibangun di tengah kebun dan pepohonan.
Dinding dan atapnya dibuat dari bambu-bambu yang kokoh. Benar-benar terasa seperti hidden gem dan jauh dari suara yang melelahkan. Hanya ada suara-suara alam seperti burung, jangkrik, yang samar-samar menemani keseharian. Saat masuk ke dalam kamar, dijamin tidur akan langsung pulas!
MUNI didesain mendukung ketenangan untuk para pengunjung dengan mendekatkan pada alam. Selain membuat pondasi kamar yang menggunakan anyaman bambu sebagai pengganti dinding dan langit-langit, juga fasilitas bath tub terletak di area balkon atau teras, memberikan pengalaman berendam dikelilingi pepohonan hijau.
 Muni Forest di Clove Hotel Bandung Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar |
Selain itu, tamu dapat menikmati sarapan di dalam kamar karena makanan akan diantar.
Sajiannya pun berbeda dengan menu hotel pada umumnya, sebab menggunakan menu Nusantara yang diantarkan langsung pada pukul 06.00-10.00 WIB.
Konsep MUNI Forest yang dibawa oleh Clove Hotel Bandung bukan tanpa alasan dan riset. Nyatanya, tempat tinggal yang mampu memberi ketenangan, menyajikan getaran dan suara alami dari alam, mampu menjadi media terbaik untuk menyehatkan tubuh.
Hal ini diungkap oleh Robi Rusdiana, Praktisi Singing Bowl, Akademisi Musik, dan Pecinta Alam. Robi sebetulnya biasa mempelajari ansamble tikoro atau nada dalam berteriak dan vokal. Sebagai anak metalhead, ia merasa kenal betul bagaimana ketenangan dan getaran suara yang alami bisa melepas stres sekaligus menyehatkan tubuh.
"Cobalah untuk pergi ke alam, dengarkan bunyi-bunyian dari alam, kicau burung, lepaskan alas kaki untuk menapaki tekstur tanah. Makanya orang zaman dulu itu jarang ada yang stroke atau panjang umur karena biasa dengan getaran natural termasuk suara kencang dari manusia. Tinggal di kampung, biasa gordes (gorowok desa, berteriak), dan tidak pakai alas kaki," ucap Robi.
Ia pun mempelajari getaran suara saat bersama Singing Bowl Indonesia. Teriakan, getaran alami, ada hubungannya dengan kesehatan mental dan tubuh. Maka konsep 'Muni' yang dalam bahasa Jawa artinya bunyi, memperkenalkan dengan sensasi tidur ditemani bunyi-bunyian yang tak akan pernah kita rasakan di kota.
"Kita itu tanpa disadari terlalu dipaksa ikut garis formal, aturan harus gini gitu, beda dikit nggak boleh. Banyak orang stroke itu karena otot dan syarafnya nggak dipakai. Maka di Baduy itu nggak boleh pakai sepatu agar getaran alam terasa," ujar Robi.
"Bunyi itu berpendar menjadi getaran, bunyi akan membentuk musik dan musik apapun itu nggak pernah salah. Tubuh kita didesain untuk menerima getaran-getaran dari alam. Kalau tubuh dibatasi Senin-Jumat harus dipaksa kerja, stres banget. Nah keheningan dan getaran alam membantu meredakan atau stabilkan gelombang pikiran kita yang sudah pabaliyut pisan," sambungnya.
 Muni Forest di Clove Hotel Bandung Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar |
Menggunakan tagline 'Antithesis of Daily Living', MUNI Forest menjadi penginapan yang ditempatkan di tengah hutan dengan nuansa bangunan bambu. Dunia yang memaksa kita untuk berlari lebih cepat, menerima informasi terlalu banyak, membuat kita sulit konsentrasi.
Maka MUNI hadir memberikan sebuah solusi, mengajak para pengunjung untuk kembali ke alam tanpa harus pergi jauh dan membuang banyak waktu. Membuat waktu yang berkualitas dengan mendengar suara-suara hening dari alam yang sulit kita dapatnya.
"Berbeda dari unit kamar utama milik Clove Hotel Bandung, MUNI Bandung dirancang khusus untuk memberikan pengalaman menginap yang tak terlupakan. Saya harap MUNI dapat menjadi sebuah solusi untuk untuk melepas stress dari rutinitas sehari-hari dan menemukan ketenangan dan kesegaran kembali di alam," kata Kinno Thingker, Co-Founder MUNI Bandung.
Kinno mengaku membangun MUNI Bandung sebagai penginapan dan MUNI Bedugul sebagai tempat kesenian, bekerja sama dengan Seniman Bambu dan Batik dari Yogyakarta. Pondasi bambu membuat udara asri tersaring melalui celah kamar. Soal fasilitas, MUNI tetap memberikan layaknya kamar hotel biasa, hanya saja tanpa AC dan TV.
MUNI Bandung resmi soft launching pada akhir pekan ini. Detikers pun bisa mendapat diskon 30% untuk setiap pemesanan Early Book sampai batas tanggal 12 September 2024. Periode menginap berlaku dari 1 September hingga 31 Oktober 2024.
Per malam, menginap di MUNI Bandung dihargai mulai dari Rp750 ribu. Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan, detikers dapat akses melalui Instagram @muni_forest atau Whatsapp di 081909666363. Selamat berlibur!
(aau/dir)
