Suasana sejuk pepohonan dan tanaman hias yang memanjakan mata sangat terasa ketika memasuki kawasan Taman Cibeunying, Kota Bandung. Tanaman hias yang dominan berwarna hijau bukan hanya enak dilihat, tapi memberikan keteduhan hati bagi yang melihatnya.
Taman yang berada di Jl. Taman Cibeunying Utara, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, ini memiliki lokasi yang sangat strategis. Letaknya berdekatan dengan Taman Pustaka Bunga dan Taman Lansia yang memanjang mulai dari Jalan Cilaki. Jika dari Gedung Sate, jaraknya hanya 450 meter atau 6 menit jalan kaki.
Baca juga: Menjelajah Sejarah Bandung di Gedung Pakuan |
Taman Cibeunying ini merupakan salah satu taman yang dibangun pada zaman Belanda yang masih tersisa. Pada zaman Belanda, taman ini diberi nama Tjibeunjing Plantsoen. Dahulu fungsinya sebagai hutan kota yang penanamannya tidak teratur sebagai bagian dari jalur hijau yang memanjang dari Taman Cilaki ke Taman Bengawan. Seiring perkembangan dan pembangunan, taman yang memanjang itu terpotong oleh jalan raya dan bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1980-an, Taman Cibeunying kemudian diubah menjadi bursa tanaman hias sekitar oleh Wali Kota Bandung kala itu, Ateng Wahyudi. Para pedangan tanaman hias menggantikan rimbunnya pepohonan di jalur hijau ini.
Hingga saat ini, penjual tanaman hias di selatan dan utara Taman Cibeunying masih eksis menjajakan dagangannya. Mulai dari anggrek, palem, kaktus dan berbagai tanaman hias lainnya mudah ditemukan di kios-kios tanaman sekitar taman.
Selain tempat yang sejuk dan enak dipandang mata, salah satu taman-taman peninggalan Belanda ini memiliki beberapa fasilitas yang bisa digunakan secara gratis, seperti gazebo kecil, tempat duduk lengkap, toilet, dan spot foto estetik. Pengunjung hanya cukup membayar parkir jika membawa kendaraan, Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Selain fasilitas gratis, pengunjung bisa bisa memanfaatkan layanan penyewaan sepeda Boseh akronim Bike on The Street Everybody Happy yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dengan tarif yang terjangkau. Hanya Rp 1.000 untuk 1 jam pertama dan Rp 2.000 untuk jam berikutnya.
Anak-anak juga akan senang jika diajak berkunjung ke taman ini, pasalnya, ada patung transformers dan tank yang bagus dijadikan latar belakang foto. Namun, sayangnya tidak ada playground di taman ini yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain seperti di Taman Superhero, Taman Monju dan taman-taman lain yang menyediakan playground.
![]() |
Berdasarkan pantauan detikJabar, cukup banyak pengunjung yang menghabiskan waktu sore di Taman Cibeunying, ada yang sekedar bersantai bersama teman, atau menikmati suasana taman selepas kerja atau sekolah
Dika (19), salah seorang pengunjung yang sering berkunjung ke Taman Cibeunying mengatakan taman ini menjadi spot favorit ia dan teman-temannya karena nyaman, sejuk dan juga bersih.
"Saya sering main ke taman ini bareng teman-teman sepulang sekolah, tamannya nyaman banget, banyak tempat duduk terus bersih juga. Enak buat ngerjain tugas bareng atau sekedar bersantai," kata Dika kepada detikJabar belum lama ini.
Baca juga: Gemerlap Pasar Malam di Ujung Bandung |
"Di depan juga banyak yang jualan makan dan jajanan. Jadi gak repot kalau mau makan atau jajan. Yang penting jaga kebersihan," tambahnya.
Dika berharap Taman Cibeunying bisa dijaga oleh semua kalangan dan ada perbaikan toilet yang rusak.
"Semoga taman ini dijaga sama semua pihak, karena ini kan milik bersama. Pengunjung harus menjaga kebersihan, dan buat pemerintah saran saya perbaiki toilet yang rusak supaya lebih nyaman," harap Dika.
(iqk/iqk)