Kata Mereka yang Pernah Jadi Korban Pungli di Lokasi Wisata Sumedang

#BasmiPungli

Kata Mereka yang Pernah Jadi Korban Pungli di Lokasi Wisata Sumedang

Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Jumat, 10 Mei 2024 13:30 WIB
ilustarsi uang receh
Foto: Ilustrasi uang receh (andi/detikcom)
Sumedang -

Praktik pungli (pungutan liar) kerap terjadi di lokasi wisata di Jabar. Berbagai modus disiapkan oleh para oknum demi meraup cuan.

Di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat misalnya, belum lama ini salah satu warga Sumedang menjadi korban dugaan pungli. Ia adalah warga berinisial AG (33).

"Kalau saya pribadi jujur kaget waktu kemarin belum lama ini lagi main ke salah satu objek wisata di Sumedang. Saya nggak mau bilang lokasi pastinya di mana," ujar AG, salah satu warga saat berbincang bersama detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AG mengungkapkan, saat itu ia bersama dengan temannya hendak berlibur ke salah satu objek wisata di Sumedang. Setelah sampai di lokasi, mereka langsung memarkirkan kendaraan sepeda motornya di luar lingkungan dari tempat wisata itu.

Saat memarkirkan kendaraan, kata dia, terdapat salah satu pria yang memberikan kertas berupa karcis parkir kendaraan roda dua. Usai diberikan karcis, ia mengaku dibuat kaget dengan nominal uang yang tertera di karcis parkir.

ADVERTISEMENT

"Di situ saya bersama teman-teman saya dikasih karcis parkir kendaraan sebelum masuk ke wisata itu. Ya heran aja kayaknya, cuman saya diem aja sama teman-teman saya," katanya.

Dalam karcis itu, kata AG, terdapat tulisan yang merujuk segala bentuk kehilangan bukan merupakan suatu tanggung jawab dari si pemberi karcis parkir.

"Nominalnya 5 ribu per kendaraan motor. Jelas kaget, ya kalau cuman parkir motor segitu ya saya nilainya besar lah. Apalagi di karcisnya ditulis segala bentuk kehilangan di luar tanggung jawab," tutur AG.

Bukan hanya AG, hal tersebut juga dirasakan oleh warga Sumedang lainnya UA (30). Dia juga mengalami hal yang sama.

"Cuman kalau saya nggak tahu pasti itu pungli atau bukan, cuman saya merasakan kayak yang besar aja gitu Rp 5 ribu satu kendaraan motor," ungkapnya.

Setelah mendapatkan perlakuan itu, ia mengaku, kecewa jika karcis kendaraan yang diberikan itu merupakan suatu tindakan yang hanya menguntungkan pribadi maupun kelompok tertentu.

"Sangat disayangkan kalau misalkan itu beneran pungli. Mudah-mudahan sih bukan yah," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads