Menjajal objek wisata di Pangandaran, Jawa Barat, memang seakan tidak ada habisnya. Apalagi lokasinya yang hidden gem.
Ada satu objek wisata baru yang dapat dikunjungi namanya Djati Emplak atau dikenal Djaplak. Lokasinya berada di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Bagi wisatawan yang menuju Pangandaran sudah tidak asing lagi dengan Jalan Emplak. Jika dari arah Ciamis, lokasinya berada di samping Masjid Al Jabar Kalipucang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djaplak menawarkan suasana wisata yang adem, deretan pohon jati menjadi landmark objek wisata tersebut. Suasana yang sejuk menjadikan lokasi ini cocok untuk dinikmati saat mencari ketenangan.
Adapun fasilitas yang tersedia seperti tempat duduk dari kayu, warung-warung kecil, WC umum dan lainnya. Jika sore hari, pengunjung bisa menikmati momen matahari terbenam atau sunset di spot wisata Djati Emplak.
Selain itu, lokasi tersebut terdapat kolam renang untuk anak-anak maupun orang dewasa, lokasi makan botram dan kafe. Di samping itu, tempat nongkrong di bawah pohon jati menambah kenyamanan.
Bagi pencinta kopi, di area Djaplak terdapat kedai kopi dan warung makan yang bisa menemani nongkrong di lokasi tersebut. Pengunjung yang datang ke Djaplek akan dipungut biaya Rp 10 ribu per orang oleh pengelola. Retribusi itu untuk kebersihan dan sebagainya.
Pengunjung di Djati Emplak, Rahmawati (25) mengatakan spot wisata Djaplak memberikan warna baru untuk objek wisata di Pangandaran.
"Kan biasanya kalau ke Pangandaran ingatnya pantai ataupun body rafting. Jadi kalau ada hutan jati yang menjadi objek wisata ini menambah ragam destinasi," kata Rahmawati kepada detikJabar, Kamis (2/5/2024).
Menurutnya, lokasi ini bisa menjadi alternatif wisata ke Pangandaran selain pantai dan wisata sungai. "Ya bisa menjadi alternatif wisata," ucapnya.
Ia mengatakan Djaplak ini baru saja dibuka beberapa bulan ke belakang, jadi sangat masih gres. "Ya masih baru dan perawan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pangandaran Tonton Guntari mengatakan sangat mendukung adanya destinasi baru yang dikelola oleh warga atau pihak swasta. "Bisa jadi opsi lain ketika Pantai Pangandaran penuh, misalkan ini mah. Tentu sangat support," ucap dia.
Potensi objek wisata baru di Pangandaran, menurut Tonton, sangat banyak sekali yang belum tereksplorasi. "Seperti contohnya curug-curug lokal yang menjadi destinasi wisata bagi warga setempat, masih banyak di Pangandaran," katanya.
(sud/sud)