Uniknya Danau Kaolin, Berpasangan Tapi Beda Warna

Kabar Nasional

Uniknya Danau Kaolin, Berpasangan Tapi Beda Warna

Margaretha Lina Prabawanti - detikJabar
Minggu, 21 Apr 2024 01:00 WIB
Foto udara memperlihatkan wisatawan menikmati keindahan alam Danau Kaolin di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, Minggu (9/7/2023). Danau Kaolin atau Camoi Aik Biru (kolam biru) itu merupakan bekas pertambangan bijih timah dan kaolin, saat ini dijadikan destinasi wisata unggulan di Bangka Belitung yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Nibung Jaya Abadi. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/Spt.
Margaretha Lina Prabawanti. Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Jakarta -

Danau Kaolin di Pulau Bangka memiliki keunikan yang begitu indah. Danau Koalin ini berpasangan, ada dua danau yang beririsan namun warnanya berbeda.

Mengutip dari detikTravel, Danau Kaolin merupakan bekas galian tambang timah. Memang tak semua bekas galian tambang timah di Pulau Bangka dapat bertransformasi menjadi obyek wisata. Danau Kaolin ini adalah salah satu fenomena langka karena pemandangan alamnya yang mencengangkan.

Danau Kaolin juga berpasangan, di mana terdapat dua danau bersisian namun memiliki warna yang berbeda. Sesuai warnanya, penduduk setempat menyebut danau ini sebagai Kulong Biru dan Kulong Hijau. Kulong dalam bahasa Melayu Bangka berarti danau atau kolam besar yang berasal dari sisa penambangan timah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Pulau Bangka, metode penambangan timah dilakukan dengan menggali hingga ke dalam tanah. Sisa-sisa lubang bekas tambang ini seringkali tidak direklamasi dan lama kelamaan berisi air lalu berubah menjadi danau.

Kulong Biru, danau yang lebih besar, memiliki warna biru elektrik yang menarik pada saat hari terik. Namun ketika langit sedikit mendung, warna birunya akan berubah menjadi lebih lembut seperti biru toska.

ADVERTISEMENT

Warna biru danau ini terlihat indah sekali karena kontras dengan tanah berpasir putih berbentuk bukit-bukit yang mengitarinya.

Di sisi lain, Kulong Hijau, danau yang lebih kecil di sebelahnya memiliki warna yang berbeda yaitu hijau lumut. Tingkat keasaman di kedua danau ini pun memiliki kadar yang berbeda.

Kulong Biru memiliki PH 3, sedangkan Kulong Hijau memiliki PH lebih tinggi, mendekati 7. Warna danau ini terbentuk dari paparan radiasi logam sisa galian tambang dan berbagai unsur hara di dalamnya.

Kedua danau ini berawal dari bekas galian tambang biji timah yang sudah lama ditinggalkan oleh PT Koba Tin di Desa Nibung Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.

Setelah dipenuhi air hujan dan mata air, terbentuklah danau dengan kedalaman kurang lebih 14 meter dihitung dari permukaan air atau sekitar 24 meter apabila dihitung dari permukaan tanah.

Tidak disarankan untuk berenang di danau ini, terutama Kulong Biru karena diyakini air danau yang terimbas radiasi ini bisa membahayakan kesehatan apabila bersentuhan dengan kulit.

Pertambangan timah di Pulau Bangka memang masih menyisakan berbagai persoalan. Bahkan hingga saat ini, ketika saya mengunjunginya, lubang-lubang bekas galian tambang yang menyisakan kerusakan lingkungan masih tersebar di hampir setiap sudut Pulau Bangka dan masih dibiarkan begitu saja.

Kulong Biru dan Kulong Hijau ini sebenarnya adalah anomali, sebuah fenomena langka dimana kerusakan lingkungan bisa sekaligus dinikmati sebagai keindahan alam.

Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Anomali Danau Kaolin yang Berpasangan, tapi Beda Warna di Pulau Bangka.

(sud/sud)


Hide Ads