Pemerintah Kabupaten Kuningan mulai menerapkan penutupan jalan sepanjang kawasan pertokoan Siliwangi Kuningan per Jumat 19 April 2024. Semua jenis kendaraan mulai dari motor, mobil, delman dilarang melintasi jalan tersebut.
Kebijakan tersebut merupakan upaya penataan kawasan niaga Siliwangi yang selama semrawut. Diharapkan dengan penutupan kawasan itu dari kendaraan bisa membuat nyaman para pengunjung dan wisatawan layaknya kawasan Malioboro di Yogyakarta.
Pantauan detikJabar, penutupan kawasan pertokoan Siliwangi ini dimulai pada Jumat (19/4/2024) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Penutupan ditandai dengan pemasangan water barrier melintang menutup Jalan Siliwangi di simpang Citamba dan simpang Toserba Terbit dengan penjagaan ketat petugas dari Satpol PP, Dishub dan Polres Kuningan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk solusinya, seluruh kendaraan dari Utara diarahkan berbelok ke kiri melalui Jalan Langlangbuana tembus ke Jalan Jend Sudirman atau ke kanan melalui Jalan Smakar ditembus Jalan Apidik. Sementara dari arah Selatan, kendaraan semuanya diarahkan masuk ke Jalan Jend Sudirman.
Sementara para pedagang kaki lima (PKL) dan parkir kendaraan yang selama ini memenuhi trotoar kawasan pertokoan Siliwangi, mulai hari Jumat ini dipindahkan ke kawasan Pusat UKM dan Parkir (Puspa) Kuningan yang telah disiapkan pemerintah daerah di sebelah Toserba Surya. Adapun keberadaan delman hias yang kerap memenuhi jalan di sekitar kawasan Taman Kota (Tamkot) Kuningan dan Masjid Agung Syiarul Islam dipindahkan ke area parkir Langlangbuana di sebelah Timur pertokoan Siliwangi.
Sementara itu Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat mengatakan, kebijakan ini merupakan salah satu startegi Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk mengubah kawasan Siliwangi yang selama ini semrawut menjadi lebih tertata rapi, indah dan nyaman untuk pengunjung namun juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, kata Iip, selain menerapkan kebijakan penataan kawasan menjadi lebih rapi dengan tidak memberi akses kendaraan melintasi jalan tersebut, pihaknya juga memberikan solusi bagi para PKL untuk berkumpul dalam satu kawasan khusus yang diberi nama Puspa Kuningan di kawasan bekas bangunan SDN 17 Kuningan dengan segala kemeriahannya sebagai daya tarik untuk wisatawan mau datang dan menikmati potensi yang ada di Kuningan.
"Selaras dengan tagline wisata "Kuningan Beu" yang pernah kita luncurkan beberapa waktu lalu, kita ingin menjadikan kawasan niaga Siliwangi ini menjadi Malioboro-nya Kuningan. Hari kita ujicobakan rekayasa lalu lintas di kawasan pertokoan Siliwangi tertutup untuk seluruh kendaraan. Namun ini baru uji coba dan akan kita evaluasi, apakah efektif dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat," ungkap Iip kepada awak media, Jumat (19/4).
Iip menambahkan, tidak menutup kemungkinan suatu saat kebijakan ini akan berubah mengikuti perkembangan yang terjadi nanti. "Jika sekarang kita coba semua kendaraan kita alihkan, bisa jadi nanti kita berlakukan sistem buka tutup, pembatasan kendaraan atau lainnya. Kita akan lihat perkembangannya nanti," ungkap Iip kepada awak media, Jumat (19/4).
Iip menambahkan, kebijakan ini diambil bertujuan untuk menjadikan kawasan Siliwangi lebih tertata namun juga memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat di sana. Termasuk memberdayakan para PKL, pelaku UKM dan pengusaha delman agar tetap bisa menjalankan usahanya bahkan dengan pendapatan yang lebih baik.
"Sebenarnya, melalui kebijakan ini kami ingin memuliakan para pedagang kaki lima. Dari yang sebelumnya bisa dikatakan mereka ilegal berjualan di trotoar menjadi legal di kawasan yang sudah kita sediakan dengan segala fasilitas pendukung yang memadai seperti lahan parkir, musola, toilet dengan penerangan yang sangat baik. Selain itu juga kita akan sediakan panggung hiburan yang akan menampilkan pentas musik, pagelaran budaya, sehingga pengunjung senang dan PKL pun dagangannya laku. Sehingga, dengan penataan ini diharapkan lalu lintas pun lancar, PKL bisa berjualan dengan aman juga para pengunjung atau wisatawan merasa nyaman. Selaras dengan tagline wisata "Kuningan Beu", kita ingin wujudkan Kuningan ini nyaman dan menyenangkan. Itu filosofinya," ungkap Iip.
(mso/mso)