Situ Lengkong Panjalu: Fasilitas, Lokasi dan Mitos di Baliknya

Situ Lengkong Panjalu: Fasilitas, Lokasi dan Mitos di Baliknya

Wisga Putra Julian - detikJabar
Sabtu, 20 Apr 2024 07:00 WIB
Situ Lengkong Panjalu, Ciamis
Situ Lengkong Panjalu, Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Menikmati keindahan alam di Jawa Barat tidak akan ada habisnya, dengan memiliki keindahan yang sangat indah dan asri salah satu objek wisata ini bisa menjadi salah satu pilihan anda untuk berlibur.

Objek Wisata Situ Lengkong Panjalu merupakan salah satu objek wisata yang berlokasi di Ciamis lebih lengkapnya di Panjalu, Kecamatan. Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sesuai dengan namanya Situ Lengkong Panjalu adalah danau seluas 57,95 hektar, (situ dalam artian bahasa sunda merupakan danau).

Lokasi dan jalur Menuju Situ Lengkong Panjalu

Berada pada titik koordinat 7 7' 49.56" S, 108 16' 21.26" E. Sebelah utara, berbatasan langsung dengan wilayah Talaga Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika detikers dari arah Bandung dapat ditempuh melalui jalur ciawi, Panumbangan, Panjalu, dengan jarak sekitar 100 Km. Sedangkan dari Ciamis hanya berjarak 35 Km melalui jalur Buniseuri, Kawali dan sampai Panjalu.

Keistimewaan Situ Lengkong Panjalu

Kawasan Situ Lengkong Panjalu berada pada ketinggian sekitar 70 meter dpl, merupakan perpaduan antara objek wisata alam dan budaya. detikers dapat menikmati keindahan danau yang sejuk dengan perahu untuk mengelilingi danau. Dengan nuansa khas pegunungan serta jauh dari polusi membuat para pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.

ADVERTISEMENT

Selain menikmati danau detikers juga dapat berziarah ke makam kuno Prabu Hariang Kancana, putra Sanghyang Borosngora di Nusa Larang dan mengunjungi museum Bumi Alit, dimana terdapat benda-benda purbakala seperti Menhir, Batu Pengsucian, Batu Penobatan serta naskah-naskah dan perkakas peninggalan milik Raja-raja Panjalu pada tempo dulu, berupa pedang, cis dan genta (lonceng kecil) peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora.

Nusa Larang

Berdasarkan surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Besluit van den Gouverneur-General van Nederlandsch Indie) Nomor 6 pada tanggal 21 Februari 1919, Situ lengkong ditetapkan sebagai cagar alam (Natuurmonumenten). Dimana pada Zaman kolonial Belanda, Nusa Larang juga dinamakan Pulau Koorders. Sebagai bentuk penghargaan kepada Dr Sijfert Hendrik Koorders seorang ahli botani.

Mitos Situ Lengkong Panjalu

Seperti tempat-tempat ziarah pada umumnya, Situ Lengkong Panjalu memiliki mitos. Konon, air danau ini tercipta dari air zam-zam yang dibawa dari Tanah Suci. Ceritanya, pada awal abad ke-7 raja Panjalu menginginkan sang putra mahkota memiliki ilmu yang paling sempurna. Maka berangkatlah sang putra mahkota yang bernama Borosngora mengembara dan berakhirlah di Tanah Suci Mekah.

Foto udara wisata ziarah makam Prabu Sanghyang Borosngora di Situ Lengkong, Desa Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (4/2/2023). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan sebanyak 244 desa wisata dan 71.381 desa digital bersertifikasi sebagai desa wisata mandiri pada 2024, untuk menumbuhkan ekonomi kreatif di lingkungan setempat serta membuka lapangan kerja. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa.Foto udara wisata ziarah makam Prabu Sanghyang Borosngora di Situ Lengkong, Desa Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (4/2/2023). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan sebanyak 244 desa wisata dan 71.381 desa digital bersertifikasi sebagai desa wisata mandiri pada 2024, untuk menumbuhkan ekonomi kreatif di lingkungan setempat serta membuka lapangan kerja. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa. Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI

Setelah bertahun-tahun belajar agama di tanah Arab, Borosngora yang kini telah beragama Islam, berniat kembali ke Panjalu. Untuk membuktikan bahwa pengetahuan agamanya telah mumpuni sang guru mensyaratkan kepadanya untuk membawa air zam-zam ke dalam keranjang yang berlubang-lubang.

Setelah sampai di Panjalu, air zamzam tersebut kemudian ditumpahkan ke lembah yang bernama Lembah Pasir Jambu. Dalam mitosnya, air di lembah tersebut kemudian bertambah banyak hingga membentuk danau.

Dengan itu Borosngora menjadi Raja Panjalu menggatikan ayahnya dan kemudian menyebarkan agama Islam kepada rakyatnya. Mulai saat itulah kerajaan Panjalu berubah dari kerajaan Hindu menjadi kerajaan Islam.

Serta hingga saat ini para keturunan Panjalu rutin melaksanakan upacara adat yang disebut Nyangku yang dilaksanakan pada bulan Maulud dengan cara membersihkan benda-benda pusaka yang disimpan di Bumi Alit.

Fasilitas di Situ Lengkong Panjalu

Fasilitas yang terdapat di objek wisata Situ Lengkong Panjalu antara lain tempat parkir, perahu, toilet dan masjid, serta di sekitaran danau banyak penjual cinderamata dari bambu, aneka bordir unik, gelang kayu, terasi asli, makanan khas Sunda dan lainnya.

Harga tiket untuk masuk obyek wisata ini Rp. 7.500/orang sesuai kebijakan wisata milik Pemda Ciamis per 1 Maret 2024. detikers tertarik untuk mengunjungi tempat ini?

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads